BP Jamsostek Tengah Mengkaji Wacana untuk Tidak Menarik Iuran Kepeserta

by

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dan Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) tengah mengkaji wacana untuk tidak menarik iuran kepesertaan. Hal ini untuk meringankan beban peserta karena dampak virus corona.

Direktur Kepesertaan BP Jamsostek Ilyas Lubis saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/3/2020) mengatakan, pihaknya tengah mengkaji wacana tidak menarik iuran seperti yang diinginkan pemerintah.

“Pasalnya, perlu dilakukan kajian matang agar tidak mengurangi manfaat yang didapat oleh masyarakat,” terang dia.

Meski demikian, lanjit Ilyas, BP Jamsostek menyadari dampak virus corona sangat besar bagi perekonomian Indonesia. Utamanya sektor industri yang paling banyak terkena dampak karena kekurangan bahan baku.

“BP Jamsostek sangat mendukung upaya pemerintah, namun demikian kami masih mengkaji formula tepat agar bisa menyeimbangkan manfaat,” ujarnya

Menurut Ilyas, pemberian stimulus ini juga perlu dasar hukum yang kuat. Selain itu, BP Jamsostek juga perlu melakukan penyesuaian Rencana Kerja dan Anggaran BP Jamsostek.

“Pemberian stimulus ini perlu diatur dalam ketentuan sesuai peraturan perundang-undangan,” jelasnya.

Sebelumnya, pemerintah tengah menyiapkan kebijakan stimulus kedua sebagai upaya menangkal dampak penyebaran virus corona. Salah satunya adalah menanggung Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 atau pajak karyawan selama satu semester atau enam bulan.

Sekretaris Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Susiwijono mengatakan, selain memberikan insentif tersebut pemerintah juga mengusulkan agar Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan tak menarik iuran. Rencana tersebut pun akan dibahas sore ini.

Susiwijono mengatakan, selama ini BPJS Ketenagakerjaan atau yang kerap disebut BP Jamsostek banyak menyajikan berbagai program perlindungan bagi karyawan. Program-program tersebut, menurutnya, bisa ditinjau untuk tidak ditarik dalam beberapa waktu.

“Iuran programnya kan ada banyak ada Jaminan Kecelakaan Kerja, ada Jaminan Kematian, ada macam macam, jaminan pensiun. Kita mau lihat dulu mana mana yang kira-kira bisa bermanfaat mendorong relaksasi tadi,” kata Susi. (Kds)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *