UBSI Beri Bekal Generasi Milenial di Era Digital

by
Damai Argakasih Lazuardini selaku Vice Presiden Commercial Famous All Stars dan Rety Palupi selaku Head Digital Marketing BSI Group dalam seminar digination di kampus UBSI Tangerang

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) menggelar Seminar Nasional BSI Digination ‘Era Digital : Tantangan dan Peluang Generasi Milenial’ di Aula UBSI Tangerang, di Karawaci, Tangerang,  Rabu (4/3/2020).

Seminar ini memberi pemahaman dan semangat bagi para generasi milenial mempersiapkan bekal untuk masa depan mereka, sebagai upaya dan kontribusi dalam memajukan negeri. Kampus yang berbasis IT ini, selalu berinovasi dalam pemenuhan kualitas.

Penggunaan internet di Indonesia di dominasi generasi milenial dengan kisaran usia 18-24 tahun. Data Asosisasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) tahun 2018 menunjukkan, pengguna internet di Indonesia mencapai 171,17 juta jiwa.

Dari data tersebut terlihat bahwa, layanan akses di sosial media lebih banyak pada aktivitas pesan instan (chatting). Tak heran jika dunia digial menjadi tempat pemasaran menjanjikan saat ini. Banyak sekali produk atau jasa yang dipasarkan lewat akses sosial media.

Tak hanya itu, digitalisasi dewasa ini, sudah merambah ke berbagai bidang. Mulai dari industri, lembaga pendidikan, promosi, lembaga pemerintahan dan lainnya. Upaya tersebut, hasilnya akan memberi dampak terhadap peningkatan kualitas SDM nya.

Seminar menghadirkan dua pemateri, yakni Damai Argakasih Lazuardini selaku Vice Presiden Commercial Famous All Stars dan Rety Palupi selaku Head Digital Marketing BSI Group.

Rety Palupi menjelaskan, lulusan SMA/SMK akan kalah dengan lulusan Sarjana dalam hal pendapatan. Namun, jika mengambil wirausaha, akan membuat peluang keduanya sama. Perlu komitmen dan ketekunan yang akan mempermudah dalam membangun kesuksesan. “Kuliah, kerja atau kuliah sambil kerja semua itu pilihan kalian semua. Asalkan sudah tahu konsekuensinya,” katanya dalam materinya.

Dalam hal ini, lulusan SMA/K maupun sarjana, tetap memiliki peluang yang sama besar dalam meraih kesuksesan, namun, lulusan sarjana biasanya berpikir lebih berkembang dan lebih banyak pengalaman.

Seseorang bisa lebih sukses bahkan, hanya menjadi seorang influencer. Karena sosial media bisa menjadi tempat untuk membangun personal branding diri sendiri. Semua yang ditampilkan di sosial media, akan mempengaruhi orang lain dalam menilai seperti apa diri kita.

Perkembangan digital, juga mempengaruhi gaya atau style berpakaian. Dulu, pakaian menjadi sebuah identitas seseorang. Namun sekarang, hanya melihat trend, itu yang menjadi pilihan. Bahkan bisa menciptakan trend sendiri.

Atas dasar tersebut, Rety pun menyarankan agar bijak dalam menggunakan sosial media. “Dalam menggunakan sosmed, saat posting dapat banyak like, akan membuat perasaan kita senang. Begitu pun sebaliknya. Instagram menjadi sosmed yang membuat kecanduan. Jadi apapun itu, sesuaikan porsinya, jangan berlebihan” jelasnya.

Sosmed juga menjadi sumber informasi yang cepat. Terkadang, orang-orang mencari informasi dan pemberitaan dari sana. Karena tak mudah dikontrol, muncullah istilah hoax atau kabar miring yang tak jelas sumbernya bertebaran.

Sebagai generasi milenial, Rety pun memberi tiga cara untuk menangkal hoax. “Saring sebelum sharing, laporkan atau berhenti di kita, lawan dengan berita positif,” paparnya. Dengan membuat kampanye-kampanye positif di dunia digital, juga bisa membuat perubahan besar yang memunculkan aksi nyata.

Salah satu peserta dari SMK Bhakti Mulya Tangerang, Angel Stefani mengatakan, gelaran BSI Digination sangat keren dan menarik. Ia pun ingin acara seperti ini terus digelar tak hanya sekali. (efp)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *