BERITABUANA.CO, KUPANG – Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, menerima audiensi dari Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) Timor Leste, Nino Pereira menjajaki kemungkinan kolaborasi.
Pertemuan yang berlangsung di Ruang Kerja Gubernur NTT, pada Selasa (1/7/2025), dihadiri juga Ketua Kadin NTT, Bobby Liyanto.
Nino Pereira mengusung sejumlah agenda diskusi. Antara lain, mempererat hubungan ekonomi di wilayah perbatasan, dan meminta kesediaan Gubernur NTT menjadi salah satu pembicara dalam Dili International Trade Expo 2025 yang akan diselenggarakan pada 28 Agustus – 1 September 2025.
Diskusi juga menyinggung tentang pemanfaatan peluang bisnis dan investasi ke Timor Leste, serta optimalisasi akses-akses transportasi laut dan udara antara NTT dan Timor Leste.
Menteri Nino menambahkan, spirit yang diusung Dili International Trade Expo 2025 sejalan dengan semangat Perdana Menteri Timor Leste yang ingin memangkas sistem birokrasi yang menghambat iklim usaha di Timor Leste.
Gubernur Melki menyambut baik tawaran-tawaran positif tersebut, dan menegaskan kebutuhannya akan detail dari produk-produk yang bisa dipasarkan dan dipertukarkan agar kerja sama kedua belah pihak menguntungkan.
“Pada prinsipnya, kami di era Melki-Johni ini betul-betul ingin, agar NTT bisa kuat dengan ekonomi lokal, yang betul-betul bisa dikembangkan dengan baik,” tegas Melki Laka Lena.
Pihaknya mengakui, memang sedang mendorong agar di NTT ini defisit perdagangan dengan pihak luar NTT sebesar 51 triliun.
“Dari data BI, penjualan ke luar Rp7 triliun, yang dibeli dari luar Rp59 triliun. Jadi total defisit kami 51 triliun. Saya betul-betul dorong agar ekonomi lokal bertumbuh.” ujar Melki Laka Lena.
Menurut Melki Laka Lena, NTT yang saat ini berada dalam keadaan surplus beras bisa menawarkan produk sektor pertanian itu kepada Timor Leste.
“Jika program One Village One Product (OVOP) berjalan baik, produk-produk dari NTT bisa juga ditawarkan ke Timor Leste,” tambah Melki Laka Lena.
Gubernur juga memberikan tawaran agar produk-produk olahan seperti kopi, sebagai salah satu produk laris di Pulau Timor, bisa dipertukarkan di kedua wilayah dengan kafe di masing-masing negara memasang produk-produk kopi unggulan baik dari NTT maupun dari Timor Leste.
Menteri Nino Parera hadir didampingi Penasehat Menteri, Joaquim Maria Afat, Konsul Espedito da Conceicao Ribeiro, Sekretaris I, Antonio R. Gama da Costa Lobo, Sekretaris III, Cesaltina da Costa da Silva, Atase Perdagangan Timor Leste di Jakarta, Apolo Franca, Asisten Atase Perdagangan Timor Leste di Bali, Ricardo de Araujo, serta Asisten Atase Perdagangan Timor Leste di Kupang, Salvador Serrao dos Santos. (*/iir)