Kolombia Ngeri! Capres Sedang Kampanye Ditembak Tiga Kali, Kepala dan Kaki

by
Ditembak. (Ilustrasi/Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, BOGOTA – Senatot Uribe (39), sebagai kandidat presiden Kolombia dari sayap kanan, ditembak sebanyak tiga kali saat sedang melakukan kampanye di Ibu Kota Bogota pada Sabtu (7/6/2025). Pelaku penembakan umurnya baru 15 tahun.

Uribe yang ditembak tiga kali, yakni dua tembakan dibagian kepala, dan satu kali dibagian lutut saat sedang berpidato Kampanye dihadapan penduduknya. Dan saat ini kondisinya sangat kritis.

Rekaman dari lokasi kejadian memperlihatkan Uribe terkulai di atas kap mobil putih, dengan tubuh berlumuran darah. Beberapa orang tampak berupaya menghentikan pendarahan dan memberikan pertolongan pertama.

Sementara pelaku penembakan berhasil diamankan oleh petugas keamanan. Polisi menyebut pelaku adalah seorang anak di bawah umur, diduga berusia 15 tahun, dikutip dari AFP pada Minggu (8/6/2025)

Kepala Kepolisian Carlos Fernando Triana mengatakan, tersangka turut mengalami luka dalam perkelahian dengan petugas dan kini sedang menjalani perawatan medis. Satu pucuk senjata api jenis Glock juga disita sebagai barang bukti.

Selain Uribe, dua orang lainnya yakni seorang pria dan seorang wanita juga dilaporkan mengalami luka dalam insiden capres Kolombia ditembak saat kampanye.

Uribe segera dilarikan ke Klinik Santa Fe di Bogota dalam kondisi kritis. Pihak rumah sakit mengonfirmasi ia telah menjalani prosedur bedah saraf dan operasi vaskular perifer. “Ia sedang berjuang untuk hidupnya saat ini,” tulis istri Uribe dalam unggahan di platform X.

Para pendukung dan warga terlihat berkumpul di luar rumah sakit, menyalakan lilin serta berdoa untuk kesembuhannya. Hingga kini, motif serangan belum diungkap ke publik. Menteri Pertahanan Pedro Sanchez menyatakan, pemerintah akan menggunakan seluruh sumber daya penegakan hukum untuk mengungkap pelaku di balik serangan tersebut.

Pemerintah juga menawarkan hadiah sebesar 725.000 dollar AS (Rp 11,7 miliar) bagi siapa pun yang memberikan informasi terkait. Presiden Kolombia Gustavo Petro turut mengutuk aksi penembakan ini, menyebutnya sebagai hari penuh penderitaan. Dalam pernyataan resminya, ia menegaskan, kekerasan semacam ini adalah ancaman terhadap demokrasi dan kebebasan berpikir. “Yang terpenting hari ini adalah memastikan bahwa Dr. Miguel Uribe tetap hidup,” ujar Petro dalam pesan video yang diunggah ke media sosial. Pernyataan senada datang dari Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio. Ia mengecam insiden itu sebagai ancaman terhadap demokrasi, namun juga menyalahkan Presiden Petro atas “retorika keras dari kalangan kiri” yang disebutnya turut memicu iklim politik yang memanas. “Presiden Petro harus meredam retorika yang menghasut dan memastikan perlindungan bagi pejabat Kolombia,” ujarnya.

Tokoh politik yang cukup dikenal Miguel Uribe merupakan anggota Partai Pusat Demokratik dan dikenal sebagai kritikus keras Presiden Petro. Ia mengumumkan pencalonannya dalam pemilihan presiden 2026 sejak Oktober lalu. Meskipun tidak memiliki hubungan keluarga dengan mantan presiden Alvaro Uribe, partai tersebut menyebut penembakan terhadap Miguel sebagai serangan terhadap harapan negara. Alvaro Uribe juga menyatakan, insiden ini adalah upaya membungkam suara politik.

Miguel Uribe adalah cucu dari mantan presiden Kolombia Julio Cesar Turbay, yang menjabat pada 1978–1982. Ibunya, Diana Turbay, adalah jurnalis ternama yang tewas setelah diculik oleh Kartel Medellin. Uribe mulai menjabat sebagai senator sejak 2022. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai sekretaris pemerintahan serta anggota dewan kota Bogota. Ia juga sempat mencalonkan diri sebagai wali kota pada 2019, meski kalah dalam pemilu.

Pihak kepolisian menyatakan sebelum insiden, tidak ada ancaman khusus yang diterima Uribe. Seperti tokoh publik lainnya di Kolombia, ia juga memiliki pengamanan pribadi yang ketat.

Kolombia sendiri masih menghadapi tantangan besar dengan keberadaan kelompok gerilya bersenjata, kartel narkoba, serta sejarah panjang kekerasan politik. (Kds)