Fahren Funay: Pemimpin Tidak Ada Inovasi akan Tenggelam

by
Pj. Walikota Kupang, Fahren Funay memukul gong, pertanda memulai kegiatan KIF. (Foto: iir)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Inovasi yang dibuat Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kota Kupang, harus diikuti dinas lainnya.

“Kalau pemimpin tidak ada inovasi, pasti akan tenggelam,” ujar Pj. Walikota Kupang, Fahrensy Funay saat membuka kegiatan Kupang Investment Forum (KIF), di Hotel Aston Kupang, Rabu (13/6/2024).

Fahren Funay memberi apresiasi kepada Wildrian Ronald Otta selaku Plt. Kadis PMPTSP Kota Kupang, yang telah berhasil menciptakan sebuah inovasi, dalam mempermudah investasi di Kota Kupang.

“Saya apresiasi Plt. Kadis PMPTSP, meskipun baru dilantik beberapa bulan, tapi sudah berhasil menciptakan inovasi. Saya harap, ini diikuti oleh semua pimpinan yang ada,” ujar Fahren Funay.

Dikatakan Fahren Funay, kalau tidak belajar dan enggan berinovasi, tentu akan alami ketertinggalan.

“Sepintar apapun, kalau menej dan pikiran tidak dipersiapkan dari sekarang untuk mendapat peluang-peluang investasi dan menata kemajuan-kemajuan, maka akan sia-sia,” tegas dia.

Oleh karena itu, Fahren Funay juga memberi apresiasi kepada para investor, karena banyak sumbangsihnya dalam merubah wajah kota menjadi baik dan indah.

“Pemerintah memiliki anggaran yang terbatas, untuk itu mari kita bergandengan dan berfikir bersama-sama, membangun kota ini,” papar Fahren Funay.

Diakui Fahren Funay, saat kepemimpinan Jefry Riwu Kore, banyak perubahan yang terjadi di Kota Kupang, bahkan sampai menembus batas negara lain, terlebih wajah Kota Kupang mulai tertata dengan baik.

“Kalau bekerja bergandengan tangan tanpa memikirkan hal-hal terhadap siapa
kita, maka kota ini pasti maju. Saya tidak berkeinginan menjadi calon walikota, tetapi dalam kepemimpinan satu tahun ini, saya lihat mulai baik,” kata dia.

Menurut Fahren Funay, para pejabat juga sudah mulai berfikir kedepan, mereka
merasa tidak tertinggal dengan kondisi yang ada.

“Saya berharap dukungan semua pihak untuk membangun kota ini, kalau berdiam
diri maka kota ini akan tenggelam juga,” ujar Fahren Funay.

Untuk itu, tambah Fahren Funay, melalui forum ini akan melahirkan regulasi-
regulasi, yang dirancang untuk memberi kemudahan bagi para investor, untuk maju membangun kota ini.

“Kalau ada yang ingin berinvestasi di kota ini, jangan neko-neko, jangan berfikir duit, tapi berikan pelayanan dulu, kalau memang bisa satu minggu laksanakan satu minggu, supaya investor merasa penjabat yang dipercayakan ini adalah penjabat yang memberikan pelayanan yang baik,” katanya.

Dijelaskan Fahren Funay, dirinya percaya dengan pengawasan dari Dewan, BPK,
kejaksaan dan kepolisian akan bekerja sesuai aturan.

Pada kesempatan yang sama, Plt. Kadis PMPTSP Kota Kupang, Wildrian Ronald Otta menjelaskan, peserta yang hadir pada kegiatan kali ini, berada pada satu ruang lingkup regulasi, yaitu UU nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan PP nomor 24 Tahun 2019 tentang Pemberian Intensif dan Permudahan Berinvestasi di daerah.

“Dalam perjalanan kami melihat investasi sama dengan sebuah Rectoverso pada mata uang. kalau dilihat pada satu sisi, kita tidak akan melihat dia secara utuh tapi secara acak dan tidak dapat dilihat secara paripurna,” ujar dia.

Oleh karena itu, tegas Andre Otta sapaan akrabnya, pada kesempatan kali ini diminta untuk menghadirkan sebuah komponen Pentaheliz, untuk saling melengkapi dan juga memberikan satu masukan, sehingga bisa memberikan output-output kunci dari rekomendasi-rekomendasi.

“Kegiatan KIF akan berjalan tiga sesi, yang melibatkan pelaku UMKM sehingga bisa melakukan skill up, baik untuk memberikan ruang bagi ritelnya, maupun memberikan pemahaman menggunakan sosmed serta meningkatkan penjualan mereka secara daring,” urai dia.

Perlu diketahu, nara sumber pada kegiatan tersebut yakni Kabag Hukum Setda Kota Kupang, Pauto W. Neno, Kepala BPS Kota Kupang, Patrisius Tupen, Ketua Kadin NTT, Bobby Liyanto dan Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) NTT, Robert M. Rayawulan. (iir)