BERITABUANA.CO, JAKARTA – Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama mengatakan bahwa dunia pendidikan Indonesia saat ini tengah berada dalam situasi darurat perundungan (bullying).
Pernyataan tersebut disampaikannya menyusul kembali mencuatnya kasus tewasnya seorang siswa SMPN 19 Tangerang Selatan yang diduga mengalami bullying, menambah panjang daftar perundungan di lingkungan sekolah.
Senator yang akrab disapa Ning Lia ini menyebut bahwa kasus serupa bukanlah hal baru dan diyakini terjadi di banyak daerah, meski tidak semuanya terekspos ke publik.
Menurutnya, perundungan yang terjadi berulang kali menunjukkan bahwa ekosistem pendidikan masih memiliki titik lemah dalam hal pengawasan, pembinaan karakter, serta penegakan aturan.
“Ini bukan hanya kasus per kasus. Ini adalah alarm keras bahwa dunia pendidikan kita sedang tidak baik-baik saja,” kata Ning Lia dalam pernyataannya, di Jakarta, Rabu (20/11/2025).
“Saya percaya kejadian serupa banyak terjadi di daerah lain, dan ini harus menjadi perhatian serius semua pihak,” tambahnya.
Ia menegaskan baik pemerintah, guru, orang tua, hingga masyarakat luas perlu bersikap tegas dalam menegakkan aturan serta memberikan kecaman terhadap segala bentuk perundungan. Ketegasan tersebut, tegas Ning Lia, bukan sekadar untuk memberi efek jera, tetapi untuk menjaga kesehatan mental dan tumbuh kembang generasi bangsa.
“Anak-anak adalah amanah bangsa. Mental mereka harus dijaga. Jika perundungan terus dibiarkan, kita sedang merusak masa depan mereka, dan pada akhirnya masa depan Indonesia itu sendiri,” tegas anggota komite III DPD yang membidangi pendidikan ini.
Ning Lia berharap kasus yang kembali mencuat dapat menjadi momentum evaluasi menyeluruh terhadap sistem perlindungan peserta didik di sekolah.
Bahkan keponakan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indra Parawansa ini menyerukan penguatan pendidikan karakter, pendampingan psikologis, serta mekanisme pelaporan yang aman bagi korban.
“Ini waktu yang tepat bagi seluruh elemen untuk bergerak bersama. Sekolah harus jadi ruang aman bagi setiap anak,” tegasnya.
Ia pun berharap dengan meningkatnya kepedulian dan ketegasan bersama, darurat perundungan di Indonesia dapat segera ditangani secara sistematis dan berkelanjutan. (Jal)





