BERITABUANA.CO, JAKARTA – Program Pemilihan Duta DPD RI 2025 merupakan inisiatif strategis untuk menjaring putra-putri terbaik daerah yang mampu menjadi jembatan antara lembaga negara dan masyarakat di tingkat akar rumput. Program ini menjadi bagian dari komitmen DPD RI untuk memperkuat peran daerah dalam pembangunan nasional dan meningkatkan partisipasi generasi muda dalam kehidupan demokrasi.
“Melalui para duta ini, kami ingin menghadirkan wajah baru DPD yang lebih dekat dengan rakyat, terutama generasi muda. Mereka akan menjadi agen literasi konstitusi dan penyambung suara daerah dari lapisan paling bawah,” ujar Ketua DPD RI Sultan Baktiar Najamudin, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (1/11/2025)
Sultan menjelaskan, kehadiran Duta DPD RI merupakan langkah inovatif untuk memperluas jangkauan lembaga dalam menangkap aspirasi masyarakat secara langsung. Sultan menegaskan, generasi muda, khususnya generasi Z, kini menjadi kekuatan strategis dalam pembangunan bangsa. Mereka tidak hanya aktif di ruang digital, tetapi juga memiliki kepedulian tinggi terhadap isu sosial, politik, dan ekonomi.
“DPD melihat potensi besar anak muda untuk berperan sebagai katalis perubahan. Karena itu, kita ingin menggerakkan mereka agar tidak hanya jadi objek pembangunan, tetapi juga subjek yang berkontribusi nyata,” tambahnya.
Program Duta DPD RI, lanjut Sultan, diharapkan dapat membantu kantor DPD RI di ibu kota provinsi dalam menjalankan fungsi pelayanan aspirasi masyarakat di daerah.
Para duta akan berkolaborasi langsung dengan anggota DPD RI dan kepala kantor DPD di masing-masing provinsi untuk menyosialisasikan peran dan fungsi lembaga, sekaligus menampung aspirasi generasi muda di berbagai komunitas.
“Duta DPD akan berperan aktif di daerah, turun ke masyarakat, mengikuti forum-forum komunitas, hingga menjadi role model kepemimpinan muda. Mereka inilah yang akan membantu memastikan suara rakyat benar-benar sampai ke Senayan,” jelas Sultan.
Adapun pemilihan Duta DPD RI 2025 dibuka untuk warga negara Indonesia berusia 18 hingga 24 tahun, dengan latar belakang pendidikan minimal SMA/sederajat, berpenampilan menarik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki wawasan kebangsaan dan kemampuan komunikasi publik yang baik.
Peserta juga diwajibkan membuat video pendek berdurasi dua menit mengenai DPD RI dan ciri khas daerah masing-masing, yang diunggah ke akun Instagram mereka dengan menandai akun resmi DPD RI dan pimpinan lembaga.
Proses seleksi berlangsung mulai dari tingkat provinsi hingga nasional. Pendaftaran dibuka 27–31 Agustus 2025, diikuti dengan seleksi administrasi dan wawancara di kantor DPD RI provinsi masing-masing pada awal September.
Tiga pasang calon terbaik dari tiap provinsi akan diseleksi kembali secara daring, sebelum ditetapkan satu pasang finalis yang mewakili provinsinya ke tahap karantina nasional di Jakarta.
Para finalis akan mengikuti karantina dan grand final di Jakarta pada 1–3 November 2025, dengan berbagai sesi pembekalan seperti wawasan kebangsaan, kepemimpinan muda, public speaking, etika, serta table manner.
Acara puncak digelar di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Jakarta, 3 November, dengan menghadirkan 38 pasang finalis dari seluruh provinsi di Indonesia.
Dewan juri terdiri dari Pimpinan DPD RI, akademisi, publik figur, Kementerian Pariwisata, ahli psikologi, dan ahli bahasa. Pada malam grand final, akan dipilih Juara 1 hingga 3, serta kategori khusus seperti Duta Favorit, Duta Intelegensi, Duta Persahabatan, dan Busana Terbaik.
“Pemilihan Duta DPD RI bukan sekadar ajang seremonial, tetapi investasi jangka panjang dalam membangun generasi muda yang memahami konstitusi dan memiliki jiwa kepemimpinan. Mereka akan menjadi garda depan DPD RI dalam menjembatani aspirasi rakyat dari akar rumput hingga ke pusat kebijakan,” pungkas Sultan.
Berikut Daftar Finalis Duta DPD RI 2025:
1. Aceh
Muharram Anbiya
Irhamni Malika
2. Sumatera Utara
Muhammad Akmal Nasution
Feby Inge Dwiyanti
3. Sumatera Barat
Ahmad Zakri
Sutri Yani
4. Riau
Deri Wanhar Saputra
Friskhia Hani
5. Jambi
M. Dicky Prayama
Najwa Zafirah Dewi Riwanti
6. Sumatera Selatan
Muhammad Wahyu Hidayat
Abel Jennyska Laurencia
7. Bengkulu
Mohammed Virgil Afghani
Sopia Agnesta
8. Kepulauan Bangka Belitung
Faris Adil
Decia Rahmadini Prawira
9. Kepulauan Riau
Joan Young
Risma Dwi Salwa Lestari
10. Lampung
Wahyuda Pratama
Yolanda Sabrina Putri
11. Daerah Khusus Jakarta
Jagad Febrian Putra
Alya Mukhbita
12. Jawa Barat
Febby Cipta
Sifa Salma Sriyani
13. Jawa Tengah
Rangga Satria Putra Pratama
Della Rista Setiawan Putri
14. Daerah Istimewa Yogyakarta
Fajar Ilham Maulana
Fada Devinza Rigita Maharani
15. Jawa Timur
Ahmad Farezi
Nuroniyyah
16. Banten
Wendi Juwendi
Harum Fatimah
17. Bali
I Made Sila Arta Putra
Maria Febi Vivian Winanda Rambu
18. Nusa Tenggara Barat
Roni Hidayat
Ni Komang Ayu Wulan Sari
19. Nusa Tenggara Timur
Krisna Kennedy Morits Pascal Adu
Gresia Yuliana Umbu Pati
20. Kalimantan Barat
Seprianda Risky
Aura Nafiisah
21. Kalimantan Tengah
Hefi
Friska Friscilla
22. Kalimantan Selatan
Muhammad Abiyyu Hafizh
Danisya Nayla Azahra
23. Kalimantan Timur
Muhammad Fikri Assalam
Novalin Delvia Sari
24. Kalimantan Utara
Ahmad Awaludin
Dewi Dwi Zulastri
25. Sulawesi Selatan
Arsal Andika
Khaila Thahirah
26. Sulawesi Tengah
Moch. Arzan Anugrah
Jihan Al-Amri
27. Sulawesi Barat
Muh. Fadel Miftahuddin
Andi Nurya Az Zahra
28. Gorontalo
Muhammad Fauzan Tomu
Aura Felita
29. Sulawesi Utara
Marcello Sergio Lontokan
Flavia Meraviglia Agusta
30. Sulawesi Tenggara
Arwan Pelangi
Alma Fisabillah
31. Maluku
Harun Souwakil
Keisya Multi Pieritsz
32. Maluku Utara
Irfan Atha Rabal
Nursellah Hi Abdullah
33. Papua
Roni Towoly
Patrichia Angelica Bemey
34. Papua Barat
Nemesio Bizar Bubun Pegan
Nesty Stella Isir
35. Papua Tengah
Obaja Gobai
Sara Agapa
36. Papua Pegunungan
Luis Mandala Mabel
Savira Margaretha Kosay
37. Papua Barat Daya
Samuel Jouan Gelora Hutabarat
Melani Tebuot Bame
38. Papua Selatan
Petrus Leonardo Amotey
Wilhelmina Gereworot Kuruwop. (Kds)





