BERITABUANA.CO, BEIJING – Pemerintahan Presiden Donald Trump dan pemerintah China akhirnya mencapai kesepakatan penting untuk menurunkan ketegangan dagang yang sempat memanas selama beberapa bulan terakhir. Washington menyetujui penangguhan selama satu tahun atas penerapan aturan 50% yang akan memperluas daftar perusahaan China yang terkena sanksi perdagangan Amerika Serikat. Sebagai balasan, Beijing juga menunda selama 12 bulan penerapan pembatasan ekspor mineral tanah jarang yang sangat vital bagi industri global.
Kesepakatan ini diumumkan secara bersamaan oleh Kementerian Perdagangan China dan pejabat Gedung Putih pada Kamis (30/10/2025) waktu setempat. Penundaan sanksi tersebut menandai langkah diplomatik signifikan di tengah upaya kedua negara untuk menstabilkan hubungan ekonomi mereka yang tegang sejak era perang dagang dimulai pada 2018.
Menurut pernyataan resmi Beijing, Washington setuju menunda penerapan aturan baru yang akan memperluas sanksi terhadap perusahaan China dengan kepemilikan minimal 50% oleh entitas yang masuk daftar hitam. Aturan itu, bila diterapkan, akan menghantam perusahaan teknologi besar seperti Huawei Technologies Co. yang selama ini menjadi sorotan utama dalam konflik ekonomi kedua negara.
Sebagai langkah timbal balik, China juga menunda ekspansi kontrol ekspor terhadap rare earth minerals atau mineral tanah jarang — bahan penting dalam pembuatan kendaraan listrik, cip semikonduktor, dan perangkat elektronik. Langkah ini dinilai sebagai sinyal positif bagi rantai pasok global yang sempat terguncang akibat ancaman pembatasan tersebut.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyambut keputusan itu dengan optimisme, menyebutnya sebagai “tanda nyata bahwa dialog dagang kembali berada di jalur konstruktif.” Ia menegaskan bahwa meski penangguhan diberlakukan, kebijakan kontrol ekspor AS tetap akan diawasi ketat selama masa negosiasi lanjutan yang dijadwalkan di Kuala Lumpur bulan depan.
Sebagai bagian dari kesepakatan, kedua negara juga sepakat:
- AS akan memangkas separuh tarif atas produk fentanil dari China dan menunda tarif balasan selama satu tahun.
- China akan melanjutkan impor kedelai dari AS.
- Kedua pihak akan melanjutkan pembahasan mengenai operasi aplikasi TikTok di Amerika Serikat.
Usai pertemuannya dengan Presiden Xi Jinping di Korea Selatan, Trump menyampaikan nada optimistis. “Kalau saya harus menilai dari skala nol sampai 10, pertemuan ini berada di angka 12,” ujarnya kepada wartawan di Air Force One. “Hubungan ini sangat penting, dan saya kira ini awal yang baik.”
Kesepakatan terbaru ini menjadi momen langka di tengah serangkaian kebijakan saling balas yang telah mengguncang ekonomi global selama beberapa tahun terakhir. Pengamat menilai, penundaan sanksi dan kontrol ekspor ini bisa membuka jalan bagi rekonsiliasi ekonomi yang lebih luas antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia — meski tantangan geopolitik di bidang teknologi, keamanan siber, dan pengaruh Indo-Pasifik masih membayangi. (Red)

 
													



