Dapat Hibah Rp18,2 Miliar, Kemenhub Didik dan Latih Pelaut Afrika

by
Kepala BPSDM Perhubungan, Djarot Tri Wardono, saat memberikan paparan dalam Press Background "Langkah Maju SDM Perhubungan Laut di Kancah Global, Dukungan Pendidikan dan Pelatihan Pelaut Afrika". (Yus)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Dapat hibah dari Lembaga Dana Kerjasama Pembangunan Internasional senilai Rp18.207.771.200, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), melatih pelaut-pelaut Afrika dalam memperkuat kolaborasi internasional di bidang Maritim, merujuk International Maritime Organization (IMO) technical cooperation.

Kepala BPSDMP, Djarot Tri Wardhono mengatakan, hal itu terwujud sebagai realisasi dari penyampaian delegasi Republik Indonesia (RI) dalam forum IMO mengenai kerjasama Selatan-Selatan dan Triangulasi.

“BPSDMP menyelenggarakan Diklat T.O.T (Training of Trainers) IMO Model Course 6.09 dan Diklat T.O.E (Training of Examiners) IMO Model Course 3.12, bagi 13 negara yang tergabung dalam Maritime Organization of West and Central Africa (MOWCA),” ungkapnya kemarin di Kemenhub dalam Press Background dengan tema “Langkah Maju SDM Perhubungan Laut di Kancah Global, Dukungan Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan SDM Sektor Maritim untuk Pelaut Afrika”.

Dikatakan, diklat pelatihan ini merupakan upaya Indonesia untuk terlibat lebih banyak dalam program-program kerjasama IMO dengan memposisikan diri sebagai partner bukan lagi hanya sebagai penerima manfaat.

Kegiatan yang bertajuk Program Pengembangan SDM Maritim kepada Maritime Organization of West and Central Africa (MOWCA) ini, diikuti sebanyak 13 negara Afrika dengan total 48 peserta untuk setiap diklat, yang akan dibagi ke dalam 2 angkatan (batch).

Negara peserta seluruhnya merupakan anggota MOWCA, yakni peserta T.O.T 6.09 berasal dari Kamerun, DR Congo, Ghana, Guinea Bissau, Sierra Leone, Côte D’ivoire, Nigeria, dan Senegal. Serta peserta T.O.E 3.12 berasal dari Congo Brazzaville, DR Congo, Gabon, The Gambia, Ghana, Guinea Bissau, Sierra Leone, Angola, Cote D’Ivoire, Liberia, Nigeria, dan Senegal, serta perwakilan dari MOWCA.

Kedepannya, tambah Djarot, melalui pelaksanaan kegiatan ini menjadi langkah awal dalam peningkatan kerjasama selatan-selatan. “Diharapkan akan ada lagi kerjasama lain untuk meningkatkan hubungan antara Indonesia dengan Afrika memanfaatkan kepakaran yang dimiliki oleh Indonesia untuk diterapkan di Afrika,” tuturnya, sehingga dapat meningkatkan eksistensi Indonesia dalam keanggotaannya di IMO, dan kompetensi SDM serta kurikulum pendidikan dan pelatihan bidang kepelautan/maritim Indonesia diakui di mata dunia. (Yus)