Mendag Zulhas Minta Penggilingan Padi Tak Takut Produksi di Tengah Isu Beras Oplosan

by
Menteri Perdagangan Zulkifli Hazan yang juga Ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN). (Foto: */ist).

BERITABUANA.CO, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan meminta pelaku usaha penggilingan padi tetap berproduksi dan tidak takut memasarkan beras meski marak isu beras oplosan. Permintaan ini disampaikan menyusul laporan Ombudsman RI bahwa 10 dari 23 penggilingan padi di Karawang, Jawa Barat, menutup usaha akibat ketakutan dan menipisnya stok.

“Kami memahami keresahan pengusaha penggilingan padi, baik besar maupun kecil. Pemerintah akan menindak tegas pelaku usaha yang benar-benar melanggar hukum dan menipu, tetapi yang bekerja sesuai aturan akan dilindungi,” ujar Zulkifli Hasan seusai rapat Tata Kelola Beras di kantornya, Rabu (13/8/2025).

Zulhas menegaskan bahwa aparat tidak akan menangkap pengusaha yang tidak melakukan pelanggaran. “Kalau terang-terangan menipu, itu jelas ada sanksinya. Tapi kalau bekerja jujur, tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” katanya.

Ia juga memastikan stok beras nasional dalam kondisi aman. Berdasarkan data Perum Bulog, Cadangan Beras Pemerintah (CBP) mencapai 3,9 juta ton, jumlah yang dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pemerintah pun akan mempercepat penyaluran beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 1,3 juta ton.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menambahkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Satgas Pangan Polri untuk mendorong pengusaha segera melepas stok beras.

“Kalau tidak ada pelanggaran, tidak perlu khawatir. Tapi kalau melanggar, tentu ada konsekuensinya,” ujar Arief.

Arief juga mengingatkan agar pengusaha beras menjaga kualitas sesuai label dan realistis dalam menentukan harga, mengingat harga gabah menjadi penentu harga beras.

“Presiden minta harga gabah Rp6.500 per kilogram, jadi penggilingan harus menyesuaikan,” ujarnya.

Kelangkaan Beras di Penggilingan

Sebelumnya, Ombudsman RI melaporkan kelangkaan beras di penggilingan padi dan ritel modern di Karawang. Di Kecamatan Tempuran, 10 dari 23 penggilingan padi tutup karena khawatir diperiksa penegak hukum terkait mutu dan dugaan oplosan beras.

“Apa penyebab tutupnya? selain persaingan juga karena kondisi yang sekarang terjadi, ada ketakutan,” kata Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika. (Ery)

No More Posts Available.

No more pages to load.