Dorong Sinergi CKG, MBG, dan Akses Air Bersih, Yanuar: Wujudkan Generasi Emas 2045

by
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Yanuar Arif Wibowo. (Foto: KWP)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Yanuar Arif Wibowo menegaskan pentingnya keseriusan dalam pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai dua pilar utama dalam menyongsong generasi emas Indonesia 2045.

Hal itu disampaikannya dalam diskusi Dialektika Demokrasi bertajuk “CKG dan Gizi Gratis: Strategi Preventif Pastikan Generasi Indonesia Emas” yang digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (7/8/2025).

“CKG dan MBG ini adalah dua kata kunci. Kita bicara tentang mempersiapkan generasi emas 2045, artinya ini program jangka panjang. Harus segera kick off karena menyangkut masa depan bangsa,” kata Yanuar.

Yanuar juga mengapresiasi inisiatif Presiden Prabowo Subianto dalam menjadikan program makan bergizi gratis sebagai agenda prioritas nasional. Menurutnya, program ini terinspirasi dari tingginya angka stunting yang bermula dari masa kanak-kanak. Karena itu, sambungnya, pemenuhan gizi sejak dini menjadi pondasi bagi generasi muda yang produktif dan sehat.

“Program-program unggulan yang dirilis Pak Prabowo tentu sangat kita dukung. DPR pun memberikan persetujuan terhadap kebutuhan anggarannya, karena ini bagian dari komitmen terhadap masa depan,” sebut pria yang kini duduk di Komisi XIII DPR RI ini.

Namun demikian, Yanuar memberi catatan penting terkait pemerataan pembangunan, khususnya di wilayah pedesaan. Ia menyinggung visi Presiden dalam Asta cita keenam yang menekankan pembangunan dari desa untuk menekan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan.

“Sering kali masalah stunting justru terjadi di desa-desa karena akses kesehatan di sana tidak sebaik di perkotaan. Infrastruktur puskesmas dan rumah sakit harus menjadi perhatian untuk menunjang keberhasilan program CKG dan MBG,” ujarnya.

Lebih lanjut, Yanuar menyoroti mengenai persoalan air bersih sebagai faktor krusial dalam penanganan stunting. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, ia menyebut kontribusi air bersih terhadap pencegahan stunting mencapai 60 persen, sementara gizi hanya 40 persen.

“Masih banyak daerah yang kesulitan air bersih saat musim kemarau. Untuk minum dan mandi pun sulit. Ini terjadi di belasan desa yang tersebar di beberapa kecamatan,” jelasnya.

Sebagai mantan anggota Komisi V DPR RI, Yanuar mendorong agar akses air bersih tidak dimonopoli oleh segelintir pihak. Ia mengusulkan agar program infrastruktur berbasis masyarakat yang ada di kementerian pekerjaan umum (PU) dioptimalkan untuk memberikan akses air bersih secara merata.

Untuk itu Yanuar berharap, bila dua program CKG dan MBG disertai dengan pemenuhan air bersih dapat berjalan dengan baik, maka generasi emas dapat terwujud.

“Dengan upaya preventif seperti CKG diiringi MBG dan akses air bersih memadai, Generasi Emas 2045 bukan lagi sekadar wacana, tapi kenyataan,” pungkas Yanuar. (Jal)