BERITABUANA.CO, JAKARTA – Dalam upaya mendukung visi besar Indonesia Emas 2045, Alumni SMA Jakarta Bersatu (ASJB) menekankan pentingnya peran perempuan dan pelestarian budaya sebagai fondasi pembangunan bangsa. Salah satu bentuk nyata dukungan itu diwujudkan melalui partisipasi dalam peringatan Hari Kebaya Nasional 2025 yang akan digelar pada Kamis besok (24/7/3025) di beberapa tempat.
Ketua Umum ASJB, Jeni Suryanti, menegaskan bahwa pencapaian Indonesia Emas tak bisa dilepaskan dari kualitas perempuan Indonesia, yang selama ini menjadi ujung tombak dalam membentuk karakter generasi penerus bangsa.
“Kami percaya bahwa perempuan Indonesia bukan hanya ibu rumah tangga, tapi juga pengasuh nilai-nilai kebangsaan. Mereka adalah sosok yang pertama kali menanamkan pendidikan, etika, dan cinta tanah air,” ujar Jeni Suryanti dalam keterangannya, Rabu (23/7/2025).
Menurut Jeni, meningkatkan kualitas hidup perempuan, dari sisi kesehatan, pendidikan, hingga kesejahteraan adalah syarat mutlak dalam membentuk generasi emas yang tangguh dan berkarakter.
Selain itu, ASJB juga mengangkat pentingnya pelestarian kebaya sebagai bagian dari identitas budaya perempuan Indonesia. Bagi Jeni, kebaya bukan sekadar busana tradisional, melainkan simbol nilai luhur perempuan Nusantara yang melintasi batas-batas etnis.
“Kebaya telah lama menjadi cerminan keanggunan, kesederhanaan, dan kelembutan perempuan Indonesia. Bahkan dalam Kongres Wanita Indonesia ke-10 tahun 1964, kebaya menjadi simbol pemersatu perempuan lintas budaya. Ini warisan yang tak boleh kita abaikan,” tambahnya.
Partisipasi ASJB dalam Hari Kebaya Nasional diharapkan menjadi bentuk kampanye positif untuk menumbuhkan kembali kebanggaan generasi muda terhadap warisan budaya bangsa. Jeni menilai bahwa pelestarian kebaya bisa menjadi bagian dari strategi kebudayaan untuk memperkuat jati diri nasional.
“Kami ingin generasi muda tidak hanya mengenal budaya asing, tetapi juga bisa merasa bangga mengenakan kebaya sebagai ekspresi identitas mereka. Ini adalah salah satu cara kita menyiapkan generasi emas yang punya akar kuat,” tegas Jeni.
ASJB juga menyampaikan rencana untuk mengadakan kegiatan edukatif dan kampanye publik terkait kebaya dan peran perempuan di sejumlah sekolah dan komunitas. Tujuannya, menjadikan kebaya sebagai bagian dari keseharian, bukan sekadar seremonial.
“Indonesia Emas bukan hanya soal ekonomi dan teknologi. Ia harus dibangun dengan nilai-nilai budaya dan karakter kuat. Dan kebaya, dalam kesahajaannya, menyimpan pesan itu,” tutup Jeni. (Ery)