Lewat Bangun Karya, Pemprov NTT Dorong Pemberdayaan UMKM Lokal

by
Bupati Kupang, Yos Lede mewakili Gubernur NTT, Melki Laka Lena Serahkan sertifikat kepada pelaku UMKM. (Foto: iir)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Lewat Bangun Karya Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT berkolaborasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI dan sektor industri, mendorong pemberdayaan UMKM lokal.

“Program ini mengedukasi masyarakat, agar mampu menjawab tantangan konkret di lapangan,” kata Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena pada Closing Ceremony Program Bangun Karya, di rujab Gubernur NTT, Rabu (4/6/2025).

Melki Laka Lena menyampaikan apresiasi atas penguatan ekonomi daerah dari sektor swasta dan regulator nasional.

“Untuk membangun NTT yang berdaya saing dan siap hadapi pasar global, harus dimulai dari pelaku UMKM yang ada di desa,” papar Melki.

Diakui Melki, semangat ini juga sejalan dengan Program One Village, One Product (OVOP), yang telah diluncurkan beberapa hari lalu sebagai bagian transformasi ekonomi dari desa.

Pada kesempatan yang sama, Pih. Kepala Badan POM RI, Jayadi menegaskan pihaknya sangat mendukung inisiatif yang
mendorong UMKM, untuk tidak hanya tumbuh secara ekonomi, tetapi juga patuh terhadap regulasi keamanan produk.

Sedangkan Head of Corporate and Regulatory Affairs Bentoel Group, Dian Widyanarti menyatakan keberhasilan program ini, bagian komitmen perusahaannya dalam membangun masa depan UMKM Indonesia.

“Melalui program ini, memastikan bahwa pelaku UMKM di daerah seperti NTT memiliki kesempatan yang setara untuk tumbuh dan bersaing,”; jelas Dian.

Program ini, kata Dian, dirancang bukan hanya untuk mendidik, tetapi juga membekali secara praktis, termasuk pendampingan fasilitas produksi sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Badan POM RI.

“Kami percaya bahwa dampak sosial yang berkelanjutan hanya bisa tercapai jika dunia usaha turut aktif mengambil peran dalam pembangunan inklusif,” tambahnya.

Perlu diketahui, sebagai bagian dari kampanye keberlanjutan Bangun Bangsa, program ini telah berhasil memberikan pendampingan intensif kepada 10 UMKM di sektor pangan olahan, kosmetik, dan obat tradisional di empat kabupaten dan kota prioritas, yakni Kota Kupang, Kabupaten Kupang. Timor Tengah Selatan, dan Alor.

Salah satu capaian utamanya adalah pembangunan rumah produksi, sesuai standar Good Manufacturing Practices (GMP) yang mendukung percepatan perizinan dari Badan POM RI.

Sebelumnya, program ini juga telah mengedukasi lebih dari 300 warga dan pelaku usaha mikro dan kecil tentang penerapan praktik produksi yang baik. (iir)