BERITABUANA.CO, ENDE – Gubernur NTT, Melki Laka Lena pimpin upacara Hari Lahir Pancasila Tingkat Provinsi NTT di Lapangan Pancasila, Kabupaten Ende, Minggu (1/6/2025)
Tema yang diusung dalam upacara Hari Lahir Pancasila kali ini adalah “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya”.
Hadir dalam upacara ini yaitu Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma, Forkopimda Provinsi NTT, Anggota DPR RI asal NTT, Andreas Hugo Pareira, Anggota DPD RI asal NTT, Angelius Wake Kako, Para Bupati / Wakil Bupati se-Provinsi NTT, Forkopimda Kabupaten Ende, Pejabat dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia, Pimpinan Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Provinsi NTT dan juga Lingkup Kabupaten Ende.
Turut hadir pula Pimpinan Perguruan Tinggi se-Kabupaten Ende, Para Camat dan Kepala Desa se-Kabupaten Ende, Para Pejabat Sipil, TNI dan POLRI, Para Kepala Sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA dan SLB se-Kabupaten Ende, para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Perempuan dan Tokoh Pemuda, Para Pelajar dan Mahasiswa se-Kabupaten Ende serta Insan Pers.
Upacara yang dimulai tepat pukul 10.00 Wita tersebut juga dipenuhi oleh para peserta upacara yang hadir dengan beragam balutan pakaian adat se Nusantara.
Upacara yang berlangsung dalam suasana penuh Khidmat tersebut diawali dengan Komandan Upacara memasuki lapangan upacara, Inspektur Upacara tiba di mimbar upacara (pasukan disiapkan). Dilanjutkan dengan penghormatan pasukan, laporan Komandan Upacara kepada Inspektur Upacara dan Pengibaran Sang Merah Putih oleh Pasukan Pengibar Bendera.
Kemudian dilanjutkan dengan mengheningkan cipta yang dipimpin oleh Inspektur Upacara, diikuti pembacaan teks Pancasila oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Provinsi NTT dan diikuti seluruh peserta upacara.
Selanjutnya, pembacaan naskah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 oleh Ketua DPRD Kabupaten Ende.
Setelah itu dilanjutkan dengan Amanat Inspektur Upacara, Pembacaan Doa, Penghormatan Pasukan dan dilanjutkan dengan persembahan lagu-lagu nasional.
Dalam amanatnya, Gubernur NTT, Melki Laka Lena membacakan langsung Pidato Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila RI, Yudian Wahyudi, pada Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025.
“Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif, yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945. Melainkan jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur,” tulis Yudian Wahyudi.
Dia mengajak untuk mengingat kembali bahwa Pancasila adalah rumah besar bagi keberagaman Indonesia. Mempersatukan lebih dari 270 juta jiwa dengan latar belakang suku, agama, ras, budaya dan bahasa yang berbeda.
“Dalam Pancasila, kita belajar bahwa kebhinekaan bukanlah alasan, untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu,” tambah dia.
Menurutnya, dari sila pertama hingga sila kelima, terkandung prinsip-prinsip yang menuntun kita membangun bangsa dengan semangat gotong-royong, keadilan sosial, dan penghormatan terhadap martabat manusia.
Usai upacara, seluruh peserta menyempatkan diri untuk mengikuti acara pentataan Bendera Merah Putih, Patung Garuda “Bhinneka Tunggal Ika”, serta Lambang Daerah Kabupaten Ende di bawah Pohon Sukun di kompleks Lapangan Pancasila, tempat dimana Bung Karno merenungkan dan merumuskan dasar-dasar negara Indonesia, yang dikemudian hari dikenal dengan nama Pancasila selama masa pembuangannya di Ende tanggal 14 Januari 1934 sampai dengan 18 Oktober 1938.
Setelah itu, Gubernur NTT dan Wakil Gubernur NTT bersama rombongan lainnya menuju ke tengah lapangan Pancasila untuk menari Gawi bersama para peserta upacara dalam suasana penuh kekeluargaan dan keakraban. (*/iir)