BERITABUANA.CO, KUPANG – PT. Pitoby Resort telah mengantongi sertifikat dan izin Hak Guna Bangunan (HGB) di Pulau Kera sejak 1993, yang lahannya dibeli dari Keluarga Bisilisin tahun 1986.
“Pemilik Pulau Kera sebenarnya Keluarga Bisilisin, orang Timor yang menetap di Pulau Semau,” ungkap Owner PT. Pitoby Group, Bobby Pitoby saat jumpa pers di kantornya, Selasa (6/5/2025).
Dikatakan Bobby Pitoby, Bisilisin memiliki sejarah dan rentetan bukti-bukti serta dokumen kepemilikan lahan yang lengkap, bahwa Pulau Kera merupakan haknya keluarga Bisilisin.
Bobby Pitoby mengurai cerita awal, dimana tahun 1986 ketika membeli lahan di Pulau Kera tersebut, tampak tidak berpenghuni, yang ada hanya keluarga Bisilisin. Bahkan tahun 1989 -1990 masih sempat camping beberapa kali dengan mantan Bupati Kupang, Paul Lawarihi.
“Jadi kalau bilang ada Suku Bajo disana dari tahun 1884, saya rasa itu agak keliru sedikit. Yang saya tahu ketika berkunjung kesana belum ada orang,” papar Bobby Pitoby.
Diakui Bobby Pitoby, ketika eranya Ibrahim A. Medah menjadi Bupati Kupang Tahun 2002, baru ada 5 KK yang menetap disana.
“Jadi kalau ada masyarakat klaim mereka punya, silahkan kasih bukti supaya kita berproses. Kita ini negara hukum. Mari kita berproses secara hukum, kita harus taat terhadap hukum,” jelas Bobby Pitoby.
Diakui Bobby Pitoby, pihaknya sudah mengantongi ijin HGB sejak tahun 1993, dan diperpanjang tahun 2017 hingga tahun 2047.
“Kita masih punya hak hitam diatas putih yang sah, izin HGB baru berakhir pada 2047 mendatang,” ungkap Bobby Pitoby.
Dikatakan Bobby Pitoby, bila ada penolakan karena tidak minta izin untuk membangun, itu salah, karena membangun diatas lahannya yang sah.
“Jadi mohon maaf sekali lagi saya bilang, bahwa kalau ada penolakan saya tidak minta ijin, itu tidak wajar, sebab lahan itu punya saya,” jelas Bobby Pitoby.
Lebih lanjut dikatakan, relokasi masyarakat yang ada di Pulau Kera, sebenarnya sudah digaungkan dari jamannya Bupati Medah kepada Bupati Ayub Titu Eki, dan sekarang oleh Bupati Yos Lede.
“Yang digaungkan oleh pemerintah ini sangat-sangat mulia sekali, yaitu memperhatikan masyarakatnya yang tidak ada infrastruktur disitu, dibawa ke tempat yang lebih layak,” tegas dia.
Dituturkan Bobby Pitoby, hingga saat ini di Pulau Kera belum dibangun air bersih dan listrik.
“Yang ada air payau, hanya untuk mandi atau cuci, sedangkan untuk dikonsumsi harus ambil di Oeba setiap hari, dan tidak ada infrastruktur sama sekali di pulau Kera,” tandasnya.
Pariwisata
Pada kesempatan tersebut, Bobby Pitoby juga menjelaskan bahwa sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten Kupang, khusus Pulau Kera secara keseluruhan diperuntukan bagi pengembangan pariwisata.
“Wilayah Kabupaten Kupang cukup luas, dan khusus untuk Pulau Kera tidak boleh ada pemukiman, tapi untuk pariwisata,” ungkap Bobby Pitoby.
Diakui Bobby Pitoby, pihaknya sangat mendukung dan mengapresiasi Bupati Kupang, bukan hanya Yos Lede saja, tapi bupati sebelumnya, dalam hal perkembangan kabupaten kupang lebih baik lagi kedepan.
“Kabupaten Kupang sampai saat ini belum memiliki satu hotelpun, semua masuk dalam wilayah Kota Kupang. Kita sebagai investor lokal yang mau membangun disana, kenapa dipersulit,” tanya Bobby Pitoby.
Menurut dia, apa yang dikerjakan tersebut tidak lain untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Kupang, seperti menyerap tenaga kerja, perputaran ekonomi, dan memberi PAD.
“Kita investor lokal, yang uangnya tidak mungkin lari kiri kanan,tapi berputar disini-sini saja. Makanya kita mau bangun,” tandas Bobby Pitoby. (iir)