Paus Fransiskus Wafat, Gubernur NTT: Teladani Karya Pelayanan Perjalanan Hidupnya

by
Gubernur NTT, Melki Laka Lena. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Karya pelayanan perjalanan selama hidup Paus Fransiskus, dapat menjadi teladan yang baik bagi seluruh umat.

Permintaan tersebut diungkapkan Gubernur NTT, Melkades Laka Lena disela-sela ucapan bela sungkawa atas wafatnya pemimpin tertinggi Gereja Katolik, yang juga Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus pada Senin (21/4/2025).

“Dari sejarah kehidupannya sejak di Argentina hingga menjadi Paus di Roma, Paus Fransiskus sudah menunjukkan kepada kita semua, keberpihakannya yang total, untuk berada pada posisi yang membela kaum yang terpinggirkan, dalam perjalanan bangsa di berbagai belahan dunia,” kata Melki Laka Lena.

Melki Laka Lena juga mengenang bagaimana Paus Fransiskus membasuh kaki para narapidana, para migran, para penghuni panti jompo dan banyak tempat lainnya dalam perayaan Kamis Putih, dimana sebagian kaki orang yang dibasuh merupakan non-Katolik.

“Ritual pembasuhan kaki ini diterangkannya untuk mengenang teladan Yesus, sekaligus merenungkan nilai-nilai kerendahan hati, pelayanan, pengabdian, keikhlasan dan juga simbol cinta kasih yang dicontohkan Yesus yang konsisten terus dijalankan oleh Paus Fransiskus semasa hidupnya,” kenangnya.

Menurut dia, melalui berbagai langkah konkrit dari Paus Fransiskus, dunia diingatkan, bahwa kemanusiaan itu harus melebihi apa yang terjadi dan di atas segala-galanya.

“Misalnya setiap perayaan Kamis Putih, memberi diri dengan membasuh kaki dari para pengungsi yang justru ditolak di bumi Eropa,” tegas Melki Laka Lena.

Beliau juga membasuh kaki narapidana, papar Melki Laka Leba, juga para penghuni panti jompo dan para kaum terlantar lainnya.

“Dan itu memberi pesan bagi kita semua tidak hanya di Eropa bahwa kemanusiaan harus di atas segalanya walaupun di tengah kondisi politik dan konflik apapun,” jelas Melki Laka Lena.

Ia juga mengenang kisah menarik saat kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia tepatnya di Jakarta pada September 2024 silam. Ketika itu, Paus sendiri berinisiatif terlebih dulu untuk menemui umat dengan disabilitas di kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

“Beliau juga bertemu dengan Menteri Agama saat ini, Imam Besar Masjid Istiqlal, dimana hal tersebut mengokohkan konsistensinya, sebagai tokoh yang melintasi perbedaan untuk mengajak seluruh agama untuk bergerak menjaga kedamaian, kemanusiaan dan kebaikan bagi banyak orang,” terang dia.

Untuk itu, Melki Laka Lena mengajak seluruh umat untuk meneladani, berbagai perjuangan kemanusiaan yang dilakukan Paus Fransiskus semasa hidupnya, serta mengajak umat lintas agama untuk bersatu dalam memperjuangkan keadilan bagi umat manusia yang tertindas.

“Kami tentu belajar banyak dari kehidupan Paus Fransiskus, dan kepergian Paus hari ini kita semua diajak untuk terus menjalankan dan memperjuangkan apa yang menjadi spirit keteladanan Paus Fransiskus,” tandas Melki Laka Lena. (iir)