“Semarak Lebaran” Bersama ASDP, Mudik Tak Sekadar Pulang Tapi Kenangan Manis Selalu Teringat

by
Pelabuhan Penyeberangan kelolaan ASDP tidak lagi membosankan pemudik saat menunggu antrian naik kapal. Kini disediakan ruangan permainan untuk anak-anak dan hiburan keluarga. (ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Tidak dipungkiri memang, empat lintasan pelabuhan utama penyeberangan kelolaan ASDP, yakni Merak – Bakauheni dan Ketapang – Gilimanuk, saat arus mudik dan balik lebaran selalu dipadati oleh penumpang yang ingin berlebaran di kampung halaman. Ada yang bisa langsung naik kapal, namun ada juga yang menanti antri beberapa jam menunggu kapal berikutnya.

Kini ada yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Timbul ide kreatif dari ASDP, suasana antrian yang membosankan dan jenuh disulap menjadi suasana menanti jauh lebih menyenangkan, terutama bagi keluarga yang mempunyai bocah (anak-anak) sering merajuk dan menangis ingin perjalanan lebih cepat.

“Momen mudik yang selama ini identik dengan kemacetan, antrean panjang, dan rasa lelah, tahun ini terasa lebih hangat, menyenangkan dan manusiawi. Kini, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menghadirkan sebuah inisiatif kecil dengan dampak besar, yakni “Semarak – Serunya Mudik Bareng Anak,” terang Shelvy Arifin, Corporate Secretary ASDP kepada beritabuana.co di Jakarta, Rabu (16/4/2025).

Menurutnya, program ini bukan sekadar posko, melainkan ruang bermain dan berinteraksi yang disulap menjadi taman kecil kebahagiaan di tengah kesibukan pelabuhan Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk. Di sana, anak-anak bisa mewarnai, bermain seluncuran, mendengar dongeng, hingga menyaksikan pertunjukan sulap. Sebanyak 1.211 anak dan orang tua singgah di posko ini. “Sebagian besar pulang dengan senyum, membawa cerita yang tak akan cepat terlupakan,” ucap Shelvy.

Ia menyebutkan sebagaimana diungkapkan oleh salah satu penumpang yang ingin mudik lebaran ke Sumatera. “Dari awal kami ingin mudik tak hanya tentang perpindahan fisik, tapi juga pengalaman emosional. Kami ingin orang tua merasa nyaman, dan anak-anak tetap riang meski berada di tengah perjalanan panjang,” ujarnya.

Dikatakan, tak main-main, ASDP menggandeng Dongeng Academy dan melibatkan 14 relawan dari kalangan karyawan yang telah dilatih khusus. Mereka dibekali kemampuan psychological first aid dan seni mendongeng sebuah upaya sederhana namun penuh makna dalam mengubah pelabuhan menjadi tempat yang lebih manusiawi.

Melalui IFPRO

Tak hanya untuk anak-anak, lanjut Shelvy, ASDP melalui anak usahanya IFPRO (PT Indonesia Ferry Properti), juga menghadirkan sentuhan hiburan untuk para pemudik dewasa lewat program MUSIK – Mudik Asik. Di Terminal Eksekutif Sosoro Merak dan Anjungan Agung Bakauheni, para penumpang disuguhi live music, stand-up comedy, karaoke hingga takjil gratis.

“Setiap tahun kami berupaya menambahkan warna dalam perjalanan para pengguna jasa penyeberangan. Hiburan kecil bisa memberi efek besar pada suasana hati mereka,” ujar Ferry Snyders selaku Direktur Utama IFPRO.

Tak hanya berhenti pada layanan, jelasnya, perhatian juga diberikan pada detail lain yang sering luput. yakni kebersihan toilet, pengawasan tenaga alih daya, dan kualitas pelayanan di pelabuhan. “Tim IFPRO aktif melakukan inspeksi untuk memastikan setiap sudut terminal nyaman dan layak untuk digunakan ribuan penumpang yang datang silih berganti,” tukas Ferry.

Kehadiran progrsm ini, tambahnya, apresiasi pun datang, dan bahkan dari orang nomor satu di Indonesia. Presiden RI Prabowo menyampaikan terima kasih atas kerja keras seluruh pihak dalam memastikan Angkutan Lebaran 2025 berjalan lancar dan aman. Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi juga mencatat penurunan signifikan jumlah kecelakaan lalu lintas tahun ini sebesar 34,31%, sebagai bukti sinergi berbagai lembaga dan operator transportasi termasuk ASDP.

Shelvy menyatakan, ASDP sendiri juga turut mendukung program mudik gratis dari Kementerian Perhubungan, khususnya di sektor penyeberangan. Ini bukan hanya bentuk layanan, tetapi komitmen sosial dalam menghadirkan mudik yang inklusif dan terjangkau bagi semua.

“Kini, posko telah ditutup, pelabuhan kembali tenang. Namun, senyum anak-anak yang sempat tertawa riang di ruang bermain, dan lagu-lagu yang mengalun di terminal, akan terus hidup dalam ingatan para pemudik. Karena bagi ASDP, mudik bukan semata soal perpindahan, tapi tentang menciptakan kenangan pulang yang hangat, berarti dan selalu teringat,” pungkasnya. (Yus)