Pidato Penutupan Kongres Partai Demokrat, AHY: Nakhoda yang Tangguh Tidak Lahir dari Lautan yang Tenang

by
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Foto: Dok Partai Demokrat)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), kembali terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Dalam Pidato penutupannya di Kongres VI Partai Demokrat di Hotel Ritz Carlton Pacific Place Jakarta, AHY mengatakan, perjalanan panjang dan penuh tantangan yang dilalui Partai Demokrat telah membentuk kepemimpinan yang semakin tangguh.

“Kami menyadari, nahkoda yang tangguh tidak akan lahir dari lautan yang tenang. Dan saya bangga, karena seluruh awak kapal Demokrat ini juga senantiasa menunjukkan keberanian dan kesetiaannya untuk menembus badai itu bersama-sama,” ujar AHY, Rabu (26/2/2025)

Ia menekankan seberat apapun tantangan yang dihadapi, Partai Demokrat tidak pernah mundur atau menyerah. Justru, tekanan yang datang semakin memperkuat solidaritas dan tekad partai untuk terus berjuang.

“Ketika banyak yang mengira Demokrat akan melemah, kami justru semakin solid. Ketika banyak yang mengira Demokrat akan pudar, dukungan rakyat justru semakin menguat,” kata AHY.

AHY juga mengingat kembali masa-masa sulit ketika dukungan rakyat menjadi kekuatan utama bagi Demokrat. Ia menyoroti bagaimana gerakan selamatkan Demokrat, selamatkan Demokrasi.

“Itu adalah bukti bahwa perjuangan kita bukan sekadar tentang kursi dan kekuasaan. Ini tentang demokrasi, keadilan, dan amanah rakyat. Dan kita menang. Bukan karena kekuatan uang. Bukan karena kuasa. Tapi karena keteguhan hati dan kepercayaan rakyat,’ pungkasnya.

Prabowo Puji SBY

Sementara, sebelumnya Presiden RI Prabowo Subianto mengapresiasi kepemimpinan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama 10 tahun. Menurutnya, selama 10 tahun SBY berhasil membawa Indonesia melewati berbagai tantangan, termasuk krisis keuangan global tahun 2008 yang dikenal sebagai The Black Monday.

“Pak SBY menghadapi krisis demi krisis. Krisis keuangan dunia 2008, keuangan yang disebut The Black Monday. Crash negara-negara kapitalis, crash Wall Street, perusahaan-perusahaan terbesar gulung tikar. Indonesia aman,” ujar Prabowo dalam pidatonya di Kongres VI Partai Demokrat di Hotel Ritz Carlton Pacific Place Jakarta, Selasa (25/2/2025).

Ketua Umum Partai Gerindra itu juga mengakui bahwa fondasi yang dibangun SBY yang kini menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (MTP) menjadi dasar kuat bagi keberlanjutan pemerintahan saat ini.

“Semua ini fondasi yang dibangun,” tambahnya.

Prabowo juga turut mengapresiasi kolaborasi dengan tim SBY, yang beberapa anggotanya masih dipercaya untuk mengabdi di kabinet saat ini.

“Makanya banyak atau beberapa timnya Pak SBY masih saya pakai. Ini jangan ada pikiran, ini cawe-cawe lah apa. Nggak ada. Saya minta di cawe-cawe. Saya datang ke Pak SBY minta masukan,” jelasnya.

Prabowo menekankan pentingnya belajar dari pengalaman para pemimpin terdahulu.

“Pak SBY memimpin 10 tahun, Pak Jokowi memimpin 10 tahun, 20 tahun pengalaman. Hanya orang yang bodoh yang tidak mau belajar dari 20 tahun pengalaman,” tegas Prabowo. (Ram)