Isra Mi’raj dan Komitmen Indonesia untuk Palestina: PKS Gelar Seminar Bahas Strategi Diplomasi

by
Sekjen DPP PKS Aboe Bakar Al Habsyi membuka seminar Isra Mi'raj di Jakarta. (Foto: Humas DPP PKS)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Peringatan Isra Mi’raj 1446 H menjadi momentum bagi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina. Dalam seminar bertajuk “Peran Indonesia dalam Kemerdekaan Palestina” yang digelar di Hotel Aston, Jakarta, Ahad (9/2/2025), PKS menghadirkan sejumlah tokoh diplomasi untuk membahas strategi konkret dalam memperkuat dukungan Indonesia bagi Palestina.

Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal DPP PKS, Aboe Bakar Al Habsyi menegaskan bahwa Isra Mi’raj mengingatkan umat Islam, akan tempat suci Baitul Maqdis yang masih belum merdeka. Momentum ini, menurut dia, harus menjadi pemantik bagi umat Islam, khususnya Indonesia, untuk memperkuat tekad dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina.

“Marilah kita jadikan momentum peringatan Isra Mi’raj ini sebagai titik tolak untuk memperkuat tekad kita dalam mendukung kemerdekaan Palestina,” ujar Habib Aboe, sapaan akrab Wakil Ketua MKD DPR RI itu lagi.

Strategi Indonesia dalam Mendukung Palestina

Dalam seminar ini, dibahas beberapa langkah strategis yang bisa diambil oleh Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina, di antaranya adalah diplomasi internasional untuk menggalang dukungan terhadap Palestina.

Tekanan politik dan ekonomi kepada pihak yang mendukung penjajahan. Gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) untuk menekan kebijakan yang merugikan Palestina, dantuan kemanusiaan sebagai wujud solidaritas Indonesia.

“Semoga upaya kita dalam melakukan berbagai langkah strategis dan kerja sama internasional dapat membawa keadilan dan kemerdekaan bagi tanah suci yang penuh berkah ini,” tutup Habib Aboe.

Seminar yang diinisiasi oleh Bidang Pembangunan Keumatan dan Dakwah DPP PKS ini, selain dihadiri mantan Duta Besar (Dubes) RI untuk PBB periode 2004-2007, Prof.Dr. Makarim Wibisono, serta Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu RI, Dr. Abdul Kadir Jailani, juga puluhan perwakilan dari berbagai organisasi Islam dan kemasyarakatan. (Ery)