Helen Antonius: Imlek Membawa Berkat Bagi CV. NAM

by
Helen Antonius bersama ibunda, saat diwawancarai media. (Foto: iir)

 

BERITABUANA.CO, KUPANG – Memasuki Tahun Baru China atau Imlek 2576, diharapkan dapat membawa berkat lebih baik lagi bagi CV. NAM. Sehingga lebih banyak lagi menyebarkan suka cita kepada saudara non Tionghoa.

Harapan tersebut disampaikan salah satu penerus CV. NAM, Helen Antonius disela-sela perayaan Imlek 2025 di gudang Toko NAM Kupang, Rabu (29/1/2025).

“Untuk CV NAM, harapannya dengan berkembangnya bisnis kita, dan banyaknya tim yang bergabung, akan semakin banyak membagikan suka cita,” tegas dia.

Diakui Helen Antonius, hubungan di dalam tim sangat harmonis, dan mengedepankan kekeluargaan, sehingga dapat berkembang dengan baik.

“Kita baik bukan hanya kepada pelangagan, terutama dengan karyawan yang sudah menjadi bagian dari keluarga. Saat ini karyawan ada sekitar 500 tersebar di beberapa kabupaten,” kata Helen Antonius.

Dikatakan Helen Antonius, dalam memupuk rasa persaudaraan dengan karyawan, salah satunya dengan menggelar acara seperti ini, sebagai tradisinya warga Tionghoa.

“Teman-teman bukan Tionghoa jadi lebih mengenal budayanya kami. Kami sangat bersyukur sekali, kami akhirnya diberikan kebebasan saat itu,” ucap Helen Antonius.

Menurut Helena Antonius, kantor cabang CV. NAM tersebar di beberapa kabupaten/kota, diantaranya Kupang, Soe, Kefa, Atambua bahkan ada di luar pulau.

“Setiap kali imlek itu perayaannya untuk orang Tionghoa, dimana seluruh keluarga besar itu berkumpul. Makanya bagi kami keluarganya karyawan merupakan bagian dari kami,” tandas dia.

Dalam setiap perayaan Imlek, lanjut Helen Antonius, identik dengan tradisi Barongsai dan pertunjukan lainnya. Guna menghibur dan mempererat tali persaudaraan, baik dengan karyawan maupun warga sekitar.

“Jadi yang tadinya hanya kami dan karyawan, lalu warga sekitar, akhirnya jadi mulai melebar ke teman-teman lain. Kami sangat bahagia, bisa membagikan suka cita ini,” ujar Helen Antonius.

Pihaknya juga merasa bersyukur, karena perayaan Imlek oleh warga Tionghoa sudah mulai diberi kebebasan, tidak seperti beberapa tahun lalu.

“Dari cerita orang tua, dahulu sulit merayakan Imlek secara terbuka, tidak seperti sekarang ini. Jadi saya bersyukur bisa lahir ketika perayaan Imlek sudah dibebaskan,” ungkap Helen Antonius. (iir)