Jelang Nataru, Pj. Gubernur Andriko Pimpin HLM TPID Provinsi NTT

by
Para peserta DISKUSI yang dipimpin Pj. Gubernur NTT, Andriko Susanto. (Foto: iir)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Pj. Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto pimpin High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerhah (TPID) Tingkat Provinsi NTT.

“Ini kegiatan rutin, sebagai salah satu upaya pengendalian inflasi di Provinsi NTT,” di Aula Fernandez Kantor Gubernur NTT, Jumat (13/12/2024).

Dikatakan Andriko Susanto, Inflasi Provinsi NTT tercatat sebesar 0,83 persen pada bulan November 2024, lebih rendah dibandingkan inflasi yang terjadi pada bulan sebelumnya sebesar 1,13 persen juga lebih rendah dibandingkan inflasi nasional sebesar 1,55 persen.

“Inflasi (yoy) bulan November ini berada di bawah rentang sasaran inflasi nasional sebesar 2,5±1% (yoy). Hal ini menunjukkan bahwa Inflasi Provinsi NTT berada pada zona deflasi,” jelas Andriko Susanto.

Andriko Susanto menyampaikan bahwa, secara nasional Provinsi NTT berada pada capaian menggembirakan, karena menjadi 10 provinsi terendah secara nasional pengendalian inflasi selama 9 bulan berturut-turut.

Pada kesempatan ini, dia juga menegaskan beberapa poin penting yang disampaikan Presiden Prabowo pada Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (9/12/2024).

“Pertama, Pola atau model pengendalian inflasi daerah melalui Rakornas merupakan salah satu legacy dari Joko Widodo yang patut diapresiasi dan perlu terus dilakukan,” kata dia.

Kedua, tambahnya, semua tingkatan dari pusat sampai desa, harus berupaya maksimal untuk mewujudkan swasembada pangan.

“Hal ketiga, Rantai distribusi minyak kita yang terlalu panjang harus segera diperpendek, melalui Bulog sehingga harganya tidak melonjak dan membebani masyarakat,” sebut Andriko Susanto.

Keempat, Pemprov NTT bersama-sama dengan seluruh kabupaten/kota, segera melakukan gerakan tanam serentak sebagai salah satu bentuk upaya nyata untuk mencapai swasembada pangan. .

“Kelima, Bulog akan ditransformasikan sebagai offtaker yang segera membeli semua produk pertanian di saat pasar tidak menyerapnya,” tambahnya.

Merujuk pada poin-poin arahan Presiden di atas, Andriko Susanto menghimbau seluruh pemangku kepentingan, untuk mendukung arahan tersebut.

“Menjelang Nataru, mari kita terus berupaya mengendalikan inflasi daerah, sehingga bahan-bahan kebutuhan hidup tetap tersedia, dan terjangkau dengan baik,” harap Andriko Susanto. (iir)