BERITABUANA.CO, JAKARTA– Perdana Menteri (PM) Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali menyatakan kesiapannya untuk mendukung keberlanjutan pemerintahan dan bekerja sama dengan oposisi. Hal itu dilakukan usai Presiden Bashar Al-Assad tumbang ditangan oposisi setelah memimpin Suriah sejak tahun 2000 atau selama 24 tahun.
“Kami siap untuk ‘mengulurkan tangan’ kepada oposisi dan menyerahkan fungsi pemerintahan kepada pemerintah transisi,” ungkap Ghazi Al Jalali dalam pernyataan video yang dirilis Associated Press (AP).
“Saya masih berada di rumah saya, saya tidak pergi ke mana-mana, karena saya bagian dari negara ini,” sambungnya.
Ghazi Al Jalali lalu menghimbau kepada warga untuk tidak merusak properti publik.
Sejarah Baru Suriah
Diketahui, Oposisi Suriah mengklaim bahwa rezim Presiden Bashar al-Assad telah tumbang setelah 50 tahun berkuasa. Berakhirnya kekuasaan al-Assad, menandai babak baru dalam sejarah Suriah.
“Setelah 50 tahun penindasan di bawah kekuasaan Baath dan 13 tahun kriminalitas, tirani, dan pengungsian, dan setelah perjuangan panjang, menghadapi segala macam pasukan pendudukan, kami nyatakan hari ini, 8 Desember 2024, berakhirnya era gelap itu dan dimulainya era baru bagi Suriah,” kata pemberontak dalam sebuah pernyataan.
Bashar Al-Assad telah memimpin Suriah sejak tahun 2000 atau selama 24 tahun. Dia menjadi presiden setelah ayahnya, Hafez al-Assad, yang menjadi Presiden Suriah sejak 1971 hingga meninggal pada tahun 2000
Berdasarkan kantor berita Reuters, mengutip para saksi, melaporkan bahwa ribuan orang di dalam mobil dan berjalan kaki berkumpul di pusat kota Damaskus, meneriakkan, “Kebebasan!”
Video yang diunggah daring, yang diverifikasi oleh AlJazirah, menunjukkan beberapa orang di Alun-alun Ummayad, berdiri di atas tank militer yang ditinggalkan dan bernyanyi untuk merayakan.
Pemberontak Suriah mengatakan mereka telah merebut ibu kota, Damaskus, dan mengumumkan jatuhnya pemerintahan al-Assad. “Tiran Bashar al-Assad telah melarikan diri,” kata oposisi bersenjata dalam sebuah pernyataan.
“Kami nyatakan Damaskus bebas dari tiran Bashar al-Assad,”.
Oposisi Suriah merayakan kemenangannya atas tergulingnya rezim Presiden Bashar Al-Assad dan langsung mendeklarasikan kota Damaskus, ibu kota Suriah, kini bebas dari tiran Bashar al-Assad.
Oposisi bersenjata Suriah mengatakan para pejuangnya telah merebut ibu kota Damaskus, dan Presiden Bashar al-Assad telah kabur meninggalkan Suriah. (Tim)