Sambut Nataru 2024/2025, ASDP Siap Maksimalkan Layanan Penyeberangan Jawa-Bali

by
Penyeberangan Ketapang dengan berbagai langkah antisipatif, ASDP optimis dapat memberikan kelancaran dan layanan terbaik kepada masyarakat selama musim libur Nataru. (ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Sebagaimana Pelabuhan Penyeberangan Merak – Bakauheni yang telah dipersiapkan dengan optimal menjelang puncak musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) juga memastikan kesiapan layanan dan fasilitas di lintasan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk.

“Sebagai penghubung utama antara Jawa dan Bali, Pelabuhan Penyeberangan Ketapang di Banyuwangi dan Gilimanuk di Bali, ASDP mengoptimalkan berbagai aspek operasional layanan untuk memastikan keamanan, kenyamanan, dan kelancaran pengguna jasa,” ungkap Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin kepada beritabuana.co di Jakarta, Kamis (21/11/2024).

Menurutnya, langkah strategis telah diambil guna mengantisipasi lonjakan penumpang selama periode ini. “Kami telah memperluas sistem pembelian tiket online Ferizy, menyiapkan kapal berkapasitas besar, meningkatkan fasilitas pelabuhan, serta bekerjasama dengan stakeholder terkait dalam penerapan delaying system untuk mengatur arus kendaraan menuju pelabuhan,” ujar Shelvy.

Dikatakan, di lintasan Ketapang-Gilimanuk, terdapat sekitar 57 kapal dan 16 dermaga yang siap beroperasi. Salah satu kapal andalan, KMP Jatra II, yang dioperasikan ASDP mampu mengangkut hingga 100 kendaraan dalam satu kali perjalanan. Selain itu, ASDP juga mengajukan tiga kapal tambahan kepada Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) untuk mendukung operasional.

Shelvy menegaskan, pengaturan jadwal kapal merupakan kewenangan BPTD sebagai regulator. “ASDP bertugas memastikan kesiapan fasilitas pelabuhan serta memberikan pelayanan prima bagi pengguna jasa,” jelasnya, seraya menyebutkan kolaborasi erat dengan BPTD memungkinkan pengaturan operasional armada yang lebih fleksibel, terutama saat puncak arus mudik pada 20-21 dan 24 Desember 2024, serta arus balik pada 29-30 Desember 2024 dan 1 Januari 2025.

Fasilitas pelabuhan juga ditingkatkan. Di Pelabuhan Ketapang, misalnya, kapasitas parkir mencapai 1.670 kendaraan kecil dengan dukungan 26 loket, 110 CCTV, dan posko kesehatan. Sementara di Gilimanuk, kapasitas parkir ditambah menjadi 1.335 kendaraan kecil, dilengkapi 19 loket, 87 CCTV, serta fasilitas tambahan lainnya. “Dermaga LCM baru di kedua pelabuhan juga memungkinkan penambahan kapasitas hingga ribuan kendaraan kecil,” ungkap Shelvy.

Terkait penerapan delaying system dan buffer zone, menurutnya, adalah menjadi kunci utama kelancaran lalu lintas menuju pelabuhan. Di Ketapang, buffer zone berada di Grand Watudodol, Terminal Sritanjung, dan Bulusan, sementara di Gilimanuk, lokasi buffer mencakup UPPKB Cekik dan Terminal Kargo. Langkah ini dirancang untuk meminimalkan antrian panjang di akses utama pelabuhan.

Selain itu, tambah Shelvy, ASDP terus menyempurnakan layanan Ferizy dengan peningkatan kapasitas server dan fitur user experience yang lebih ramah pengguna. Penertiban agen tiket juga dilakukan melalui fitur geofencing, memastikan pengguna jasa memperoleh pengalaman pembelian tiket yang efisien dan aman.

Untuk itu, ucapnya, ASDP mengimbau pelanggan untuk membeli tiket secara online melalui Ferizy, dengan memperhatikan radius pembelian minimum: 2,65 km dari Pelabuhan Ketapang dan 2 km dari Pelabuhan Gilimanuk. “Kami berharap kelancaran layanan Nataru 2024/2025 dapat tercapai dengan dukungan aktif semua pihak, termasuk para pengguna jasa,” tutup Shelvy. (Yus)