Balai KHIT NTT Berhasil Sumbang 69 Kantong Darah untuk PMI

by
Para mahasiswa yang siap mendonorkan darahnya, saat menunggu giliran. (Foto: iir)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (KHIT) Provinsi NTT berhasil sumbang 69 kantong darah untuk PMI, dari 88 orang yang mendaftar.

Ke 69 kantong darah tersebut, masing-masing golongan darah A sebanyak 23 kantong, golongan darah B berjumlah 23 kantong, dan golongan darah O ada 20 kantong, serta golongan darah AB sebanyak 3 kantong.

“Kegiatan donor darah ini, salah satu kegiatan yang kita gelar, dalam rangka HUT Balai KHIT yang ke 147,” jelas Ketua Panitia, Yulia Dwi Kustantin disela-sela kegiatan donor darah, di halaman kantor Balai KHIT NTT, Rabu (16/10/2024).

Menurut Yulia Dwi, selain donor darah juga telah dilaksanakan kegiatan-kegiatan lainnya seperti senam sehat, dan bakti sosial di tiga lokasi di Kota Kupang, masing-masing di Panti Jompo Budi Agung, Panti Asuhan Kasih Agape di Sikumana dan Panti Asuhan Atin di Alak.

“Kegiatan bulan bakti ini, akan berlangsung sampai tanggal 18 Oktober 2024, dan puncak acaranya akan digelar upacara bersama-sama dengan Kantor Pusat, mungkin lewat zoom,” ungkap Yulia Dwi.

Dikatakan Yulia Dwi, untuk donor darah ini ditargetkan bisa mendapat 147 kantong sesuai dengan usia Balai KHIT, akan tetapi digenapi menjadi 150 kantong darah.

“Untuk memenuhi jumlah target, kami mengundang beberapa instansi seperti Lantamal VII Kupang, Bakamla Kupang, Kantor Bea Cukai NTT, Kantor Imigras NTT, Badan Pengendalian Mutu dan beberapa Perguruan Tinggi, serta pimpinan instansi yang ada di sekitar kantor,” kata dia.

Diakui Yulia Dwi, kegiatan donor darah sudah merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan jelang hari ulang tahun, mengingat kebutuhan akan darah di PMI cukup tinggi, tapi stoknya kurang.

“Kita lihat kebutuhan darah untuk kemanusiaan itu sangat banyak, sehingga kita bekerjasama dengan PMI, untuk melakukan donor darah, sehingga pada saat mereka butuh darah bisa membantu walaupun sedikit mencukupi kebutuhan mereka,” papar Yulia Dwi.

Pada kesempatan yang sama, mahasiswa Politehnik Negeri Kupang, Sandy mengaku baru pertama kali mengikuti kegiatan donor darah ini, dan ada sedikit rasa ketakutan.

“Rasa takut harus dihilangkan, demi rasa kemanusiaan, jadi saya siap untuk donorkan darah,” tandas Sandy. (iir)