BERITABUANA.CO, KUPANG – Sejak Indonesia merdeka, Gubernur NTT hanya berasal dari berbagai suku di NTT. Dan sekarang saatnya orang asli Timor yang akan pimpin NTT.
Hal ini diungkapkan anggota DPRD Kabupaten Kupang, Hans Subu Taopan saat menyambut perkunjungan calon Gubernur NTT, Simon Petrus Kamlasi (SPK) di Amarasi, Selasa (8/10/2024).
Hans Taopan yang juga tokoh masyarakat Amarasi ini menegaskan, untuk mengamankan Paket SIAGA nomor urut 3 ini, masyarakat akan membuat pagar keliling Amarasi.
“Sudah saatnya putra kandung Pulau Timor memimpin. Selama ini hanya diduduki suku-suku lain dari NTT, untuk itu kami akan menjaga wilayah Amarasi ini untuk Paket SIAGA,” ungkap dia.
Dikatakan Hans Taopan, orang Timor hanya bisa menyaksikan gubernur dari berbagai suku yang ada di NTT dan belum dapat kesempatan. Inilah saatnya kita memberi bukti bahwa orang Timor juga bisa.
“Orang Amarasi telah memberi suara mereka saat Pileg, untuk orang lain duduk di Senayan. Tapi kepercayaan yang diberikan itu tidak dilaksanakan dengan baik, karena godaan lebih besar jutsru menjadi calon gubernur,” kata Hans Taopan.
Tapi SPK yang belum pernah datang meminta suara rakyat di Amarasi, tambah Hans Taopan, sudah menanamkan kebajikan sejak lama, salah satunya Hidram air, bahkan merelakan bintang di pundaknya untuk rakyat NTT.
“Untuk itu sudah saatnya niat baik dan tulus yang diberikan SPK harus dibalas dengan ketulusan pula, dengan cara memilihnya menjadi Gubernur NTT pada 27 November nanti,” papar Hans Taopan.
Dikatakan Hans Taopan, masyarakat Amarasi jangan mau lagi ditipu untuk nama yang sama, dan orang yang sama. Karena telah memberi pilihan dan memilih mereka untuk mewakili di pusat, tapi kemudian datang lagi meminta untuk memilih mereka jadi Gubernur.
“Kita jangan begitu mudah diperdaya. Saat ini sudah ada anak, saudara kita sendiri. Datang dengan budaya kita sendiri, dengan okomama. Karena itu, kunci rumah untuk orang lain, karena sudah ada pemiliknya bernama SPK. Kita pagari Amarasi ini untuk kemanangan paket SIAGA,” tegas Hans Taopan.
Hal yang sama disampaikan Yakub Runesi. Dia mengaku datang sekalipun usianya sudah senja, hanya untuk melihat secara langsung wajah Gubernur NTT lima tahun mendatang.
“Kami berharap SPK bisa mengangkat harkat dan martabat orang Timor,” harap pria renta tersebut.
Yakub Runesi mengungkapkan, dirinya hanya ingin, kemiskinan dan kesulitan yang mendera rakyat NTT terutama di Pulau Timor, bisa hilang, dan NTT terbebas dari cengkraman kemiskinan. (iir)