Linus Lusi: Pembangunan dan Investasi di Kota Kupang Harus Terus Berjalan

by
Pemukulan gong, tanda diimulainya kegiatan Investment part 2. (Foto: iir)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Dengan tema Keep Going, Keep Growing Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang menegaskan bahwa pembangunan dan investasi, harus terus berjalan tanpa henti.

Hal ini disampaikan Pj. Walikota Kupang dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Kupang, Ignasius Repelita Lega saat membuka Kupang Investment Forum 2024 Part 2, di Hotel Aston Kupang, Selasa (24/9/2024).

“Pemkot Kupang mengajak seluruh instansi dan dunia usaha, agar bahu membahu dalam berinovasi dan berkolaborasi, disetiiap langkah pembangunan, sehingga misi Kupang Hebat bisa diwujudkan bersama,” ujar Ignasius Lega.

Dikatakan Ignasius Lega, Kota Kupang harus berbeda dari kabupaten dan kota lain, sehingga harus punya semangat merdeka berinvestasi.

“Jangan sampai kita mau berinvestasi, tapi seperti masih dalam penjajahan, kita harus merdeka. Karena Kota Kupang ibukota Provinsi NTT, sehingga harus berbeda dari kabupaten yang ada,” kata dia.

Ignasius Lega mengajak semua, untuk terus berkolaborasi dalam percepat pencapaian target investasi di kota ini.

“Keberhasiln dalam mencapai target investasi, akan membawa dampak positif yang besar, bagi pembangunan daerah, dan menciptakan lapangan kerja baru, serta meningkatkan kesejahterakan masyarakat Kota Kupang,” pungkasnya.

Sebelumnya, KepalaDinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP Kota Kupang,Wildrian Ronald Otta mengatakan, pihaknya mewajibkan seluruh investor, terutama yang bergerak dibidang ritel, memberikan space khusus bagi pelaku UMKM.

“Banyak ritel yang sudah masuk ke Kota Kupang, seperti Alfa Mart dan Indo Mart, mereka kita minta untuk menyiapkan lokasi khusus bagi UMKM,” kata Andre Otta.

Begitu juga dengan restoran dan hotel, jelas Andre Otta, untuk melibatkan pelaku UMKM dalam penyelenggaraan pelayanannya.

“Tapi bukan serta merta produk yang dihasilkan UMKM akan diterima mereka, tentunya ada syarat tertentu, baik dari sisi standar, izin atau halalnya,” kata Andre Otta.

Untuk itu, lanjut Andre Otta dengan kegiatan ini, para pelaku UMKM yang hadir akan diberikan ruang untuk mendapatkan tips dan trik, bagaimana menggunakan sosmed atau digital marketing, sehingga dapat menjangkau pasar yang lebih luas.

“Kalau yang selama ini hanya menjual di Kupang, tapi kedepannya bukan hanya di Kupang tapi bisa lebih dari pada sekedar sektor lokal, regional, bahkan sektor nasional dan internasional,” aku dia.

Tentunya dengan penetrasi digitalisasi maupun sosmed ini, tambah Andre Otta, akan sangat berpengaruh terhadap tren pasar yang juga sampai pada produk yang dimiliki. (iir)