Diarak Keliling Atambua, SPK Janji Panen Dua Kali Setahun

by
Rombongan Balon Gubernur NTT, Simon Petrus Kamlasi saat diarak keliling Atambua. (Foto: ist)

BERITABUANA.CO, ATAMBUA – Saat tiba di Atambua Balon Gubernur NTT, Simon Petrus Kamlasi (SPK) diarak ribuan massa, dari Bandara A.A Bere Tallo menuju hotel Paradiso, dan sempat membuat kota macet.

Di hadapan pendukung dan relawan, Jenderal bintang satu itu memberi harapan terutama bagi pada petani, yang selama ini hanya menanam pada musim hujan. Ke depan, para petani di NTT tidak bisa lagi menganggur, sebab pertanian lahan kering akan digalakkan setelah dibuat titik-titik air dengan teknologi Pompa Hidram.

“Selama ini saya sudah membuat 400 titik air di seluruh pelosok NTT dengan teknologi pompa hidram. Di titik-titik itu, pertanian lahan kering bisa digalakkan dan ke depan kita akan perbanyak,” kata peraih rekor MURI di bidang air ini, Jumat (20/9/2024).

Putra asli TTS yang lahir di Desa Sunu ini meminta masyarakat tidak usah ragu. Sebab selama dirinya menjadi tentara sudah melakukan banyak hal untuk membantu petani. Semua potensi air yang ada di lembah dan sungai akan dipompa ke tempat yang tinggi lalu dialirkan ke kebun masyarakat.

“Lewat Pompa Hidram yang kita buat ini, kita gunakan lagi teknologi yang hemat air. Jadi hanya jagung saja yang hidup tapi rumput tidak bisa hidup karena panas matahari yang luar biasa di wilayah kita. Teknologi hemat air itu adalah irigasi tetes,” kata SPK.

Disamping itu, kata SPK, juga akan dibangun banyak embung untuk menampung air hujan. Diupayakan ketika hujan yang sedikit itu, kita tahan di darat lewat embung dan jebakan air. Saya pikir, ikan di laut tidak butuh air tawar,” ujar SPK.

Ketua Bapilu DPW PKS NTT, Syamsul Samsudin Ali pada kesempatan yang sama mengatakan, SPK sudah berbuat bagi masyarakat, dan bukan hanya sekedar datang janji belaka, tapi sudah bekerja di tengah masyarakat dengan karya monumental, yang belum pernah dilakukan oleh politisi lainnya.

“Ini orang baik yang datang untuk memberi diri bagi masyarakat NTT. Beliau adalah Jenderal pertama yang berasal dari TTS dan Pulau Timor pada umumnya. Saya cuma mau bilang bahwa Bae sonde bae anak Timor lebe bae,” ujar Syamsul Ali.

Anggota Fraksi Nasdem DPRD Kabupaten Belu, Munduz Tita pada kesempatan tatap muka menegaskan, SPK seorang praktisi yang sudah memiliki pengalaman mumpuni. Untuk itu, masyarakat tidak usah ragu untuk memilih seorang jenderal, yang telah rela meninggalkan kenyamanan untuk mengabdi bagi rakyat NTT.

“Sudah saatnya kita bersatu untuk mendukung orang yang memiliki kompetensi untuk menyelesaikan persoalan rakyat. Ini adalah kesempatan langka bagi kita Timor Oan dan Atoin Meto untuk menunjukkan kepada dunia, bahwa kita punya orang-orang yang mampu untuk merubah NTT ke arah yang lebih baik,” ujarnya. (*/iir)