Pengamat Ini Sebut, Pemberantasan Korupsi Efektif Jika Diikuti Dengan Hukuman Berat

by
Gedung Merah Putih KPK (Foto: ist/bbc)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Urusan korupsi memang tidak akan ada habis-habisnya. Masyarakat masih saja mendengar kabar akan adanya pejabat pemerintah termasuk di daerah yang diamankan oleh KPK maupun penegak hukum lain seperti kejaksaan karena adanya indikasi korupsi.

Apa yang disampaikan oleh Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengkonfirmasi sinyalemen tersebut , yaitu pejabat di Indonesia sekarang tidak takut untuk melakukan korupsi. Hal itu lah yang membuat indeks persepsi korupsi di Indonesia menurun.

Dalam sebuah kesempatan belum lama ini, Alexander Marwata menyatakan, dirinya banyak menerima informasi dan mendapat cerita dari para penyelenggara negara , pejabat-pejabat, “sekarang orang gak takut lagi untuk korupsi”.
Alex mengatakan, bahwa korupsi di Indonesia itu memiliki resiko yang rendah. Namun bisa mendapatkan keuntungan yang tinggi. Alex juga mengungkapkan, sulitnya membuat korupsi menjadi beresiko tinggi seperti di Singapura atau Hongkong yang tegas menindak pelaku korupsi.

Pengamat hukum dan penggiat anti korupsi Adilsyah pun mengamini apa yang disampaikan oleh Alexander Marwata tersebut, aparatur pemerintah tidak takut untuk melakukan korupsi Hal tersebut bisa terjadi menurut Adilsyah karena memang sanksi yang ringan selama ini.

“Hal ini bisa terjadi, karena tidak ada ketegasan dalam membuat keputusan vonis untuk dapat menghasilkan effeck jera,”kata dia yang dihubungi beritabuana.co di Jakarta , Rabu(18/9/2024).

Sehingga sambung Adilsyah , adanya keragu-raguan ini menyebabkan vonis yang diputuskan tidak membuat para koruptor takut dan jera.

“Keberanian para Hakim tipikor ini harus diberikan bekal keberanian dan motivasi oleh aparat-aparat penegak hukum kolega nya,”imbuhnya.

Menjawab pertanyaan, Adilsyah mengatakan , supaya vonis hakim di Tipikor hendaknya sesuai dengan pelanggaran hukum nya tanpa pertimbangan-pertimbangan yang meringan kan, bahkan bila perlu diperberat.

Adilsyah mengaku prihatin dan ironis karena perbuatan korupsi oleh para penyelenggara negara atau pejabat pemerintah akan berdampak buruk pada pembangunan, berdampak buruk pada keuangan negara , bahkan secara tidak langsung merugikan masyarakat itu sendiri.

“Ini terjadi karena para pejabat sudah gak perduli dengan nasib bangsa dan rakyat nya. Yang mereka pikirkan adalah untuk kekayaan pribadi, gak perduli kalau bangsa dan. rakyat nya melarat,”kata Adilsyah.

Dia berharap, pemerintah yang akan datang terus menggencarkan pemberantasan korupsi, baik pencegahan maupun penindakannya.

“Janjinya pemerintah yang akan datang akan membentuk team pemberantasan korupsi. Kita lihat saja , janji nya akan betul-betul dilaksanakan atau janji-janji saja,”pungkasnya. (Asim)