Terima Bantuan Mesin Air, Patani Bojong Cengis Diharapkan Dapat Tanam Padi Kembali

by
Sarana penempatan mesin sedot air bantuan Dirjen Sarana dan Prasarana Kementan yang diberikan kepada kelompok tani Bojong Cengis, Kutamendala, Tonjong, Brebes Selatan. (Ist)

BERITABUANA.CO, BREBES SELATAN – Lebih dari sepuluh tahun para petani padi di Bojong Cengis, Kutamendala, Tonjong, Brebes Selatan tak dapat menanam padi. Ini karena irigasi yang dulu a la kadarnya dari Kali Pedes menjadi andalan sudah tidak dapat lagi mengalirkan air lantaran letaknya lebih rendah dari lahan sawah.

Penambangan batu dan pasir yang tak terkontrol menyebabkan letak kali lebih rendah dari sawah petani. Akibatnya, sawah milik para petani yang luasnya kurang lebih 35 hektar menjadi berhenti tak produksi karena tak ada air yang dibutuhkan pada masa tanam.

Kini, dengan adanya bantuan mesin sedot air 23 PK dari Dirjen Sarana dan Prasarana Kementerian Pertanian (Kementan) ada secercah harapan dari para petani. “Mudah-mudahan para petani dalam bulan ini sudah mulai bisa menggarap sawahnya,” kata Kordinator Program Dinas Pertanian Kecamatan Tonjong Sarjiyono S.SP saat berbincang dengan Beritabuana.co di Brebes Selatan, Senin (16/9/2024).

Ia mengungkapkan, bantuan mesin air itu diterima petani atas usaha para petani juga yang memang sangat membutuhkan agar dapat berproduksi kembali. Sarji menyebutkan, dirinya hanya sekadar mendampingi dalam usaha memperoleh bantuan itu karena merasa sedih dan prihatin atas nasib petani di Bojong Cengis.

“Para petani, seperti Pak Siwo dan kawan-kawan berikhtiar untuk mendapatkan bantuan mesin tersebut dan berhasil. Tentu saya ikut senang dan terus memberi semangat agar segera mengolah lahannya untuk tanam padi,” tutur Sarji.

Disampaikan juga dalam minggu-minggu ini para petani dan para pihak terkait akan kerjasama memperbaiki salurannya. Nanti, setelah saluran air sudah selesai diharapkan petani mengawali dengan mengolah tanah dan bercocok tanam.

“Kita harapkan panennya nanti harga padi masih bagus,” kata Sarji seraya mengimbau agar mesin airnya dijaga bersama dan dimanfaat dengan baik sehingga dapat berkelanjutan.

Ia menyampaikan imbauan tersebut karena sebelumnya sudah mendapat bantuan mesin tapi hilang. Bahkan dua traktor sumbangan juga hilang. Untuk itu, Sarji menganjurkan agar semua petani memperkuat rasa memiliki mesin air tersebut dan memiliki rasa tanggungjawab bersama untuk menjaganya.

Sarji yang tinggal menunggu beberapa bulan akan purna tugas tak dapat menyembunyikan rasa senangnya atas adanya bantuan mesin air dari Kementan tersebut. “Semoga dengan bantuan mesin air itu diharapkan petani Bojong Cengis bisa tanam padi kembali,”

Ia juga akan selalu membantu para petani agar produksinya baik. Hal ini diakuinya tidak hanya kepada petani di Bojong Cengis, tapi juga petani di desa lain yang masuk wilayah Tonjong. Misalnya, petani di Desa Galuh Timur diberi bimbingan menaman klengkeng.

“Alhamdulillah di Galuh Timur bisa berkembang dan sekarang dikenal Desa Klengkeng,” kata Sarji seraya berharap petani Bojong Cengis nantinya dikenal sebagai penyuplai beras. (Ful)