BERITABUANA.CO, JAKARTA – Bakal calon wakil gubernur Jakarta Suswono mengunjungi tokoh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid di kompleks parlemen Senayan Jakarta, Jumat (13/9/2024). Kunjungan ini memang merupakan program dari Ridwan Kamil (RK) – Suswono yang bakal bertarung di pilkada Jakarta dalam waktu dekat ini.
Setelah bertemu dengan tokoh lainnya, Suswono berkesempatan menemui Hidayat Nur Wahid. Sebab diketahui, HNW merupakan salah satu anggota DPR RI yang terpilih dengan suara terbanyak di Jakarta pada pileg yang lalu.
“Nah, tentu menjadi sangat penting untuk kami dengar ya sukses storinya dia. sehingga dia bisa mendapatkan suara terbanyak mengenai dukungan dari warga Jakarta,” kata Suswono setelah pertemuan itu.
Dia memuji HNW karena dalam. Pileg 2024 suara yang diraih begitu besar hingga melebihi bilangan pembagi, sehingga bisa menarik atau mendongkrak suara hingga mendapat kursi.
Soal materi yang dibicarakan dengan HNW, Suswono yang pernah menjadi menteri pertanian mengatakan, terkait jaringan yang dimiliki HNW, termasuk jaringan keumatan, dari ormas, dari komunitas lainnya. Pada intinya kata Suswono, dengan dukungan dari HNW untuk pasangan RK – Suswono pada pilkada Jakarta, bisa membantu kemenangan mereka.
Kebetulan tambah Suswono, saat bertemu dengan HNW di ruangan kerjanya, ada tamu dari kalangan dewan masjid. Sehingga saat itu sekalian mendengar aspirasi dari dewan masjid, termasuk soal bantuan operasional tempat ibadah, yang dikabarkan jumlahnya dipangkas oleh penjabat gubernur sekarang. Sehingga kata Suswono, masalah tersebut perlu diketahui penyebab di pangkas. Dia mengatakan, fungsi tempat ibadah akan mereka kembangkan.
“Devisi misi RIDO sudah disebutkan disana. Diantaranya untuk pengembangan ekonomi umat. Berbasis masjid. Sehingga bisa permodalan bagi masyarakat kecil yang tanpa bunga. Mudah-mudahan nanti masjid itu bisa menjadi basisnya,” katanya.
Terkait soal batalnya PKS mencalonkan Anies Baswedan, Suswono mengaku pihaknya belum berkomunikasi saja secara intens.
Beberapa orang yang tadinya agak marah-marah ke PKS kata dia, setelah kita komunikasi mereka diskusi, ternyata ada salah paham. Termasuk tudingan PKS mengkhianati Anies, Suswono membantah itu.
“Nggak pernah lah PKS mengkhianati Pak Anies, ” ujarnya.
Dia menjelaskan bagaimana PKS all out membantu kemenangan Anies waktu pilpres. Begitu juga untuk pilkada Jakarta, Anies sudah sempat dipasangkan dengan Sohibul. Cuma hal itu tidak terwujud karena PKS kursinya cuma 18 kan sehingga memang kurang 4 kursi.
“Nah, harapannya Pak Anies bisa menambah yang 4 kursi itu. Waktu itu NasDem juga sudah deklarasi juga kan mendukung Pak Anies. Ya kita sambut gembira itu, waktu itu kan. Sehingga waktu itu munculah AMAN. Tetapi pada sampai saatnya kita deklarasi tanggal 19 pada akhirnya itu belum terpenuhi untuk mendapatkan 22 kursi sehingga akhirnya munculnya RIDHO gitu,” jelasnya.
“Nah, sayangnya lagi memang MK itu baru sehari kemudian muncul pembacaan keputusan yang parpol ternyata di DKI cukup setengah persen 7,5%. Kalau 7,5 persen kan PKS bisa sendiri. Coba kalau jadi sebelum deklarasi misalnya kan, kalau sudah setelah deklarasi PKS tetap komit. apapun yang sudah dideklarasikan dan sudah ditandatangani itu tentu PKS komit untuk terus melanjutkan tidak ada kata mundur,” beber Suswono.
Dia berharap masyarakat bisa memahami situasi nya. (Asim)