Pengamat Tuding AS dan Israel, Negara Anti Demokrasi

by
Benders AS dan Palestina. (Foto: Istimewa)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Pengajar University Sains Islam Malaysia Dr. Abdulrahman Ibrahim menuding kalau Amerika Serikat (AS) dan Israel adalah negara yang anti demokrasi dan tidak menghormati demokrasi. Beda dengan Palestina, yang yang mematuhi demokrasi.

“Sebagai orang Palestine kita hormat di PBB untuk menjadi ahli (anggota penuh), tapi kita masih terus berjuang, sehingga dapat kemerdekaan negera kita agar tidak diveto 5 negara,” kata Abdulrahman berbicara dalam Gelora Talks bertajuk ‘Dunia Dukung Palestina di PBB: Israel dan Amerika Meradang’, dikanal YouTube Gelora TV, dikutip Kamis (23/5/2024).

Palestina, lanjut Abdulrahman, saat ini mendapatkan dukungan gen-Z seluruh dunia dan kampus-kampus terkenal di AS dalam mendapatkan kemerdekaan. Bahkan, Gen-Z saat ini yang berani melawan Amerika dan rezim Tel Aviv (Israel).

“Warga Amerika banyak yang cakap, kenapa cukai kita dibuat beli senjata untuk Israel,” katanya.

Karena itu, ia yakin pada akhirnya AS nanti akan mendukung kemerdekaan Palestina, seperti yang terjadi di Afghanistan, mereka kalah dari Taliban.

“Israel telah mengambil tanah Palestina. Kita orang Islam, orang Arab atau penyokong Palestine juga jangan terima Israel sebagai negara,” ujarnya.

Untuk itu, Abdulrahman berharap agar negara-negara Arab dan negara penyokong Palestina segera memutuskan hubungan diplomatik dan menyerukan aksi boikot terhadap produk-produk Israel atau perusahaan penyokong Zionis Israel.

Pendekatan Baru

Kesempatan sama, pengamat geopolitik Tengku Zulkifli Usman mengatakan jika Indonesia
untuk merealisasikan kemerdekaan Palestina, memang membutuhkan pendekatan baru.

“Generasi baru pasti punya paradigma dan perspektif baru soal Palestina. Nah, sekarang yang terjadi secara global sudah positif, dan semangatnya perlu terus dijaga,” katanya.

TZU, sapaan akrab Tengku Zulkifli Usman menegaskan, apa yang terjadi sekarang di Palestina, bukan persoalan agama, tapi sudah menyangkut soal kemanusiaan, genosida dan pelanggaran HAM berat.

“Kita melihat pembunuhan anak-anak dan perempuan setiap hari yang dilakukan zionis Israel. Rakyat Palestina juga dibiarkan kelaparan ekstrem, digenosida. Israel telah melanggar hak-hak kemanusiaan rakyat Palestina,” tegasnya.

Ia yakin pemerintahan Prabowo Subianto nantinya akan melakukan pendekatan baru soal Palestina, melangkah lebih maju dan lebih kontributif, serta tidak hanya sebagai mediator.

“Kita nggak punya pilihan, Indonesia harus terus maju. Kalau lebih kuat, kita lebih kontributif, termasuk berkaitan dengan isu Palestina,” demikian TZU. (Ery)