Meski Cuaca Panas Bukan Karena Gelombang Panas, Bamsoet Ingatkan Pemerintah Dampak Rumah Kaca, dan Resikonya

by
Panas terik. (Ilustrasi/Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menyampaikan bahwa cuaca panas yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini bukanlah akibat gelombang panas atau heatwave. Namun akibat dari pemanasan permukaan sebagai dampak dari mulai berkurangnya pembentukan awan dan berkurangnya curah hujan.

Menanggapi itu, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet),meminta pemerintah menyampaikan informasi tersebut serta melakukan antisipasi untuk mencegah dampak buruk atau dampak yang merugikan akibat cuaca panas yang terjadi di Indonesia.

“Di sejumlah negara yang mengalami cuaca panas harus menghadapi risiko yang cukup buruk,” kata Bamsoet dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/5/2024).

Bamsoet juga mengingatkan pemerintah untuk mengantisipasi faktor-faktor global yang menyebabkan terjadinya cuaca panas di Indonesia, dan segera menyusun upaya untuk menjaga agar kondisi cuaca tetap bisa dihadapi oleh masyarakat Indonesia.

Kemudian, Bamsoet juga mendorong pemerintah mengurangi efek rumah kaca, mengingat pembakaran hutan dan lahan dapat mempengaruhi pemanasan global dan menyebabkan suhu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yang hal menjadi salah satu pemicu terjadinya gelombang panas di sejumlah negara di Asia Tenggara.

Mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kelestarian hutan serta dapat menjaga tubuh terhidrasi dengan baik, dan menjaga kesehatan masing-masing, sehingga meminimalisir risiko dampak kesehatan akibat cuaca panas yang terjadi di Indonesia. (Kds)