Secanggih IMF, Akun Email Masih Kena Retas: Begini Respon IMF

by
Gedung IMF. (Ilustrasi/Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – The International Monetary Fund (IMF), atau Dana Moneter Internasional masih terus menyelidiki insiden keamanan siber yang pertama kali terdeteksi pada 16 Februari 2024. Meski, akun email pimpinan IMF tidak terpengaruhi.

Juru bicara IMF, seperti dikutip dari Yahoo Finance, Sabtu (16/3/2024), mengatakan, 11 akun email IMF telah kena insiden penyusupan. Namun, tidak termasuk akun direktur pelaksana IMF Kristalina Georgieva dan pejabat tinggi lainnya. IMF menyebutkan, semua akun email telah kembali diamankan.

“Direktur pelaksana dan tim pimpinan puncak lainnya tidak menjadi sasaran,” ujar Juru Bicara IMF kepada Reuters, yang dikutip dari Yahoo Finance.

Kepada Reuters, seorang sumber mengatakan, sebuah keputusan dibuat untuk mengungkapkan insiden itu yang pertama bagi IMF sejak 2011, mengingatkan komitmen IMF terhadap transparansi dan pengingat bagi stafnya untuk memastikan kepatuhan yang ketat terhadap praktik keamanan siber.
IMF mengambil tindakan perbaikan sebagai hasil penyelidikan yang dilakukan dengan bantuan pakar keamanan siber independent.
“Kami tidak memiliki indikasi adanya kompromi lebih lanjut di luar akun email tersebut. Investigasi terhadap insiden ini terus berlanjut,” tutur IMF.
Sebelumnya diberitakan, dilansir keterangan resminya via Bleeping Computer, Sabtu, 16 Maret 2024, IMF mendeteksi aksi peretasan tersebut pada bulan Februari 2024.
Saat ini, lembaga keuangan internasional tersebut mengatakan sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui dampak serangan siber itu, demikian dikutip dari Kanal Tekno.
Hinffa saat ini, IMF belum menemukan bukti apakah pelaku serangan siber tersebut mendapatkan akses ke sistem atau sumber lain di luar akun email yang dibobol.
“International Monetary Fund (IMF) baru-baru ini mengalami serangan siber pada 16 Februari 2024,” ungkap organisasi tersebut.
Lembaga keuangan internasional juga menyebutkan, “investigasi selanjutnya, dengan bantuan pakar keamanan siber independen, menentukan sifat pelanggaran tersebut, dan tindakan remediasi telah diambil.”
Setelah melakukan penyelidikan, 11 akun email IMF memang terbukti telah disusupi. “Saat ini email terdampak telah diamankan kembali,” tulisnya.
Pihak IMF juga mengatakan, belum ada indikasi terjadi penyusupan lebih lanjut di luar akun email tersebut.
Meskipun IMF tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai pelanggaran tersebut, akan tetapi mereka mengonfirmasi menggunakan platform email berbasis cloud Microsoft 365. (Kds)