Pasca Pencoblosan Pemilu 2024, Fahri Hamzah Tulis Kalimat Satire ‘Jangan Marah dan Bersabar untuk Belajar’

by
Photo Fahri Hamzah bersama Presiden Jokowi dan Wapres JK. (Foto: Istimewa)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menulis kalimat satire ‘jangan marah dan bersabar untuk belajar’, dalam akun X (twitter) pribadinya, dikutip Senin (19/2/2024). Uniknya, Fahri dalam menulis cuitannya, menyertai unggahan foto dirinyr saat bersama Presiden RI Jokowi serta Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla alias JK.

Dalam foto berwarna hitam putih itu, Fahri duduk di tengah Jokowi dan JK yang tampak asyik bicara disertai selingan senyum tawa. Tidak diketahui waktu dan lokasi foto tersebut.

Namun, untuk saat ini, Jokowi dan JK merupakan tokoh yang ‘berseberangan’ dalam kancah persaingan Pilpres 2024. Keduanya beda pilihan politik terkait calon presiden (capres) yang didukungnya.

JK berada di barisan pendukung pasangan calon atau paslon nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN). Sementara, Jokowi diisukan mendukung rival AMIN yaitu pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Pun, Fahri berada di barisan pendukung 02, bahkan masuk dalam bagian Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran sebagai juru bicara sekaligus Wakil Komandan Tim Komunikasi.

Dalam cuitannya, Fahri menulis kalimat satire yang sepertinya ditujukan kepada pihak tertentu. Namun, ia tak menyebut nama pihak tertentu itu.

Fahri yang juga eks Wakil Ketua DPR RI itu menyampaikan agar perlu ilmu dan pemahaman untuk memahaminya. Kata dia, tak perlu marah dan mesti sabar dalam belajar.

“System ini kompleks kawan, perlu ilmu dan pengalaman untuk memahaminya. Jangan marah, bersabarlah untuk belajar,” tulisnya.

Fahri melanjutkan dalam cuitan yang sama dengan kalimat tak ada yang mudah seperti membalikan telapak tangan. Ia menyebut saat ini lebih baik menyalakan lilik ketimbang mengutuk kegelapan.

“Tak ada yg gampang seperti membalik telapak tangan. Tak ada yg sempurna seperti ciptaan Tuhan. Maka, lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan,” sebut politisi dari Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut. (Ery)