BERITABUANA.CO, JAKARTA– Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta KPU dan Bawaslu RI segera melakukan pembenahan terhadap potensi pemilih ganda di Pemilu 2024 nanti.
Hal itu menyusul temuan Organisasi Migrant Care sebanyak 3.238 nama ganda pada daftar pemilih tetap luar negeri (DPTLN) di Johor Bahru, Malaysia dan ditemukan banyaknya data ganjil sekitar 24 orang dari DPTLN bertuliskan alamat Indonesia dan 19 nama dalam data tertulis beralamat ‘bercuti/rehat/pulang.
“Bila tidak benar-benar dipantau akan berpotensi jadi tempat penggelembungan suara. Mengingat wilayah Johor Bahru menjadi salah satu wilayah dengan jumlah pemilih terbanyak pemilu Indonesia di luar negeri, yakni dengan total pemilih 119.491 orang,” kata Bamsoet dalam keterangannya, di Jakarta, Jumat (2/2/2024).
Ia pun meminta Bawaslu di seluruh tingkatan untuk dapat memastikan bahwa proses penghapusan data ganda pemilih dan memasukkan pemilih potensial dalam daftar pemilih yang dilakukan oleh KPU berjalan dengan benar.
“Yakni dengan melakukan penelusuran lebih lanjut dengan faktualisasi langsung ke lapangan dan mengecek KTP pemilih,” ucapnya.
Tak hanya itu, Bamsoet mengimbau penyelenggara pemilu secara ketat melakukan pengawalan pada tahapan pemuktahiran daftar pemilih. Dirinya berkeyakinan, tahapan ini merupakan tahapan yang sangat krusial dalam penyelenggaraan pemilihan karena daftar pemilih adalah komponen penting pada proses pemungutan dan penghitungan suara.
“Mengingat terciptanya daftar pemilih yang akurat, komprehensif, dan mutakhir adalah harapan seluruh masyarakat tanpa kecuali untuk memastikan hak memilih konstitusional warga terpenuhi,” paparnya.
Oleh karena itu, Bamsoet meminta Bawaslu dan KPU dapat melihat kembali secara cermat dan terperinci DPTLN terutama di negara-negara di mana dengan jumlah pemilih yang besar.
“Pasalnya bukan tidak mungkin angka-angka yang ditemukan/dilaporkan tersebut jumlahnya bisa lebih besar,” pungkasnya. (Jal)