Lewat Program, Perumda Kabupaten Kupang Layani Konsumen Secara Maksimal

by
Plt. Dirut Perumda Air Minum Kabupaten Kupang, Okto Tahik. (Foto: iir)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Lewat program yang dibuat, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Kabupaten Kupang, berusaha melayani konsumennya secara maksimal.

“Kami hanya pelayan, konsumen adalah raja, jadi kami harus melayani semaksimal mungkin,” tegas Plt. Dirut Perumda Air Minum Kabupaten Kupang, Okto Tahik di ruang kerjanya, Selasa (16/1/2024).

Dikatakan Okto Tahik, terkait adanya El Nino bersamaan di musim kemarau seperti saat ini, berpengaruh terhadap volume debit di mata air, sehingga perlu ada beberapa langkah terobosan.

“Mengatasi masalah ini, kami bantu dengan tanki air untuk infus di lokasi-lokasi tertentu, yang sumber airnya berkurang, agar masyarakat terlayani air bersih,” jelas Okto Tahik yang juga Kabag Keuangan Setda Kabupaten Kupang.

Untuk konsumen yang menunggak pembayaran rekening air, ujar Okto Tahik, pihaknya telah membuat program untuk membayar secara mengangsur, maksimal empat kali.

“Mungkin ada pelanggan yang tunggakannya terlalu besar, bisa dilakukan pembayaran cicil sesuai dengan kemampuan konsumen. Hal ini untuk menarik kembali konsumen-konsumen yang ingin mundur atau segel meter,” tegas Okto Tahik.

Diakui Okto Tahik, cukup banyak permohonan yang masuk, untuk minta berhenti menjadi pelanggan atau menyegel sementara, sehingga dilakukan survey untuk mengetahui alasannya.

“Memang dari situ banyak alasan yang disampaikan pelanggan, ada juga yang karena nilai tunggakannya terlalu besar. Maka saya minta harus diberikan keringanan atau dispensasi seperti pembayaran cicil sesuai kemampuan pelanggan,” tandasnya.

Disamping itu, tambah Okto Tahik, ada program baru untuk melakukan sensus kembali, terkait meteran pelanggan. Dari meteran tersebut dapat terlihat apakah pemakaiannya cukup rasional, jika dibandingkan dengan jumlah anggota keluarga yang ada.

“Ada banyak dari luar tinggal di Kota Kupang lalu pergi, dan baru kembali setelah satu bulan. Itu juga menjadi salah satu poin untuk melakukan sensus. Sehingga dari situ tahu pemakaian air berapa kubik yang wajar, dan kami juga bisa memantau,” kata Okto Tahik.

Ke depan, lanjut Okto Tahik, akan menggunakan aplikasi baca meter digital, yang dibawa oleh petugas, sehingga petugas di kantor bisa tahu langsung volume meter akan terbaca, dan pembayarannya sesuai dengan volume yang digunakan. (iir)