BERITABUANA.CO, JAKARTA – Peneliti senior Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus memperkirakan ada kesadaran akan hak politik yang kemungkinan mendorong warna negara Indonesia(WNI) keturunan China semakin banyak menjadi calon anggota legislatif (caleg).
Apalagi kata Lucius, dari sisi kesetaraan atau kesamaan hak, siapa pun warga negara Indonesia yang dinyatakan memenuhi syarat , baik syarat usia dan persyaratan administratif lainnya , tidak ada larangan apa pun , apalagi hanya karena latar belakang etnis tertentu.
“Jadi saya kira tidak ada larangan dan tidak ada masalah , ini bagus dan semakin memperkuat semangat kebangsaan kita,”kata Lucius menjawab beritabuana.co di Jakarta, Kamis(11/1/2024).
Ia diminta komentarnya terkait ada tren peningkatan semakin ramainya WNI keturunan China menjadi caleg pada pemilu 2024 dibanding pemilu sebelumnya. Dari pantauan beritabuana.co, WNI keturunan China yang menjadi caleg , baik DPR RI dan DPRD , antara lain terdaftar mulai di PDI Perjuangan, Partai Golkar , Partai Nasdem, Perindo dan PSI. Di DKI Jakarta misalnya, spanduk dan baliho mereka bisa ditemui dengan mudah di jalan-jalan strategis.
Selain peningkatan kesadaran akan kesetaraan dalam dunia politik, Lucius Karus mengatakan , kebebasan berpolitik secara umum juga ikut menjadi semangat baru yang merasuki semua warga negara tanpa terkecuali.
“Kebebasan dalam hidup umumnya dan politik khususnya membuat orang leluasa menentukan pilihan dalam hidupnya. Ngga ada sekat-sekat primordial yang membuat komunitas etnik tertentu harus menahan diri untuk terjun ke politik,”terang Lucius .
Demikian juga kesadaran akan makna berpolitik untuk kemanfaatan hidup berbangsa , tambah Lucius, ikut mendorong orang untuk terlibat aktif sebagai politisi demi bisa berbuat banyak bagi negara.
Menurut dia ada keyakinan , hanya terjun ke dunia politik yang bisa menentukan arah masa depan termasuk bagaimana bangsa akan berjalan.
“Nah kebutuhan untuk ikut terlibat dalam menentukan arah masa depan jelas menjadi sebuah kebutuhan bagi komunitas manapun yang ingin tetap menjadi bagian dari bangsa Indonesia,”pungkasnya. (Asim)