BERITABUANA.CO, JAKARTA – Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan mengungkapkan adanya kecenderungan dari pasangan calon (paslon) peserta Pilpres 2024, nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengalami kenaikan elektabilitas secara signifikan. Sedangkan pasangan nomor urut 3 Ganjar-Mahfuz mengalami penurunan, dan pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mengalami kenaikan, tetapi tidak signifikan.
“Pasangan nomor 2 cenderung naik terus, pasangan nomor 3 kita lihat turun, dan pasangan nomor 2 naik, tapi tidak signifikan. Kita melihat kompetisi di DKI, Jawa Barat dan Banten ini sementara yang lebih unggul Prabowo, disusul Anies, baru Ganjar,” kata Djayadi dalam diskusi Gelora Talks bertajuk ‘Duel Sengit Prabowo Vs Anies: Perebutan Suara DKI Jakarta dan Jawa Barat, Rabu (6/12/2023) sore.
Di Jabar, lanjut Djayadi, para analis politik membagi pemilih dalam beberapa wilayah seperti Bandung Raya, Priangan Barat, Priangan Timur, Karangawan, Cirebonan dan Megapolitan.
“Pak Prabowo cenderung lebih unggul di Bandung Raya, Priangan Barat, Priangan Timur dan Karawangan. Anies cenderung didukung di Megapolitan seperti Bekasi dan Depok, sementara Ganjar unggul di Cirebonan seperti Indramayu dan Pangandaran,” katanya.
Namun, dia mengingatkan bahwa basis pemilih antara Prabowo dan Anies saling beririsan, sehingga keduanya bisa saling membagi pemilih. Selain itu, pemilih Ganjar di Cirebonan saat ini mulai beralih ke Prabowo, karena ada peran Gibran sebagai representasi dari Presiden Jokowi.
“Jadi di Jawa Barat sebenarnya pertarungan sengit tidak hanya terjadi antara Prabowo-Anies saja, tetapi juga Prabowo-Ganjar. Tapi dari kompetisi ini, Pak Prabowo menunjukkan masih lebih unggul,” katanya.
Terkait kompetisi di Jakarta, Djayadi mengatakan, kompitisi berdasarkan pada etnis atau suku, yakni Jawa, Sunda, Betawi dan Minang. Dimana etnis Jawa cenderung mendukung Ganjar, etnis Sunda mendukung Prabowo, serta Betawi dan Minang mendukung Anies.
“Tetapi dengan masuknya Pak Jokowi ke kubunya Pak Prabowo, ada kecenderungan suara pemilih Jawa sebagian besar ke Pak Prabowo. Kalau di kalangan pemilih Betawi dan Minang, meski unggul Anies, tapi bedanya tipis-tipis saja ke Pak Prabowo,” katanya.
Terakhir pertarungan di Banten, kata Djayadi, akan terjadi antara Prabowo-Anies. Suara Menteri Pertahanan itu dalam dua Pilpres cukup kuat. Sedangkan Anies yang memiliki segmen pemilih yang beririsan dengan pemilih Prabowo, mencoba mengambil ceruk yang sama.
“Tetapi saya kira pertarungan di DKI, Jawa Barat dan Banten ini akan dimenangkan Pak Prabowo, karena beliau mengambil posisi di tengah. Bisa ke kenan, bisa ke kiri, kanan-kiri oke. Inilah keuntungan Pak Prabowo di tengah, tapi resikonya dia diserang terus,” sebut dia. (Ery)