Gandeng BI, Masinton Dorong Pengembangan UMKM Sebagai Pusat Perekonomian Nasional

by
Anggota F-PDI P Masinton dengan menggandeng Bank Indonesia (BI) saat menggelar Diskusi Publik 'UMKM Sebagai Pusat Perekonomian Nasional', di Melawai, Jakarta. (Foto: Jal)

BERITABUANA.CO, JAKARTA– Anggota Komisi XI DPR RI Masinton Pasaribu mendorong pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai pusat perekonomian nasional.

Langkah itu disampaikan Masinton dengan menggandeng Bank Indonesia (BI) saat menggelar Diskusi Publik ‘UMKM Sebagai Pusat Perekonomian Nasional’, di Melawai, Jakarta Selatan pada Rabu kemarin (25/10/2023).

Masinton menyampaikan, BI memiliki tugas untuk mengatur sistem pembayaran. Menurutnya, salah satu tugas tersebut akan membantu UMKM dalam melakukan transaksi, baik secara tunai ataupun non tunai.

“Bank Indonesia tugasnya mengatur sistem pembayaran, jadi kalau kita mau bayar itu yang atur sistem baik tunai dan non tunai itu Bank Indonesia,” kata Masinton dalam diskusi tersebut.

“Kalau transfer, kan ada BI-Fast kalau antar bank itu yang fasilitasi Bank Indonesia. Kalau kita pakai QRiIS itu Bank Indonesia, memudahkan kita transaksi. Penyedia layanannya itu Bank Indonesia,” sambung politisi PDI Perjuangan tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Divisi Implementasi Kebijakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Propinsi DKI Jakarta Yufrizal menyampaikan, BI secara aktif mendorong pengembangan UMKM melalui berbagai aspek seperti penguatan kelembagaan melalui korporatisasi, peningkatan kapasitas UMKM khususkan dalam sektor-sektor prioritas, serta perluasan akses pembiayaan.

“UMKM memiliki potensi untuk menjadi pemain global. Perlu upaya terus menerus dan berkelanjutan untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitas,” sebutnya.

Ia pun menyampaikan bahwa BI akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung dan mendorong UMKM agar terus menggali keunggulan lokal melalui produk dan layanan yang berkualitas tinggi sehingga mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal hingga global yang pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan yang inklusif.

Sebagai catatan, UMKM memiliki peran sebagai sumber pertumbuhan ekonomi di Indonesia. UMKM masih menghadapi tantangan seperti terbatasnya akses dalam pembiayaan, terbatasnya akses pembiayaan, kesiapan digital, dan akses pemasaran.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM pada 2019, UMKM memiliki kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar 57,14 persen, yakni sebesar Rp7.034.14 Triliun. Kemudian, UMKM juga berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja sebesar 96,92 persen, yakni sebesar 119,56 Juta tenaga kerja. (Jal)