Penembakan Brutal Diduga KDRT, 5 Orang Tewas, 3 Antaranya Masih Bocah

by
Ditembak. (Ilustrasi/Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, OTTAWA – Penembakan brutal menewaskan sedikitnya 5 orang, terjadi di wilayah Ontario, Kanada. Dari 5 orang ini terdapat tiga bocah. Penembakan diduga terkait tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Dilansir AFP, Rabu (25/10/2023), Kepolisian Kanada menemukan lima orang tewas dengan luka tembak di tubuh mereka dalam insiden yang terjadi pada Senin (23/10/2023) malam di Sault Ste Marie, Ontario, yang terletak dekat persimpangan tiga Danau Besar yang berbatasan dengan Michigan, Amerika Serikat (AS). Lokasi penembakan  terjadi di dua rumah yang ada di kota perbatasan yang berjarak sekitar 700 kilometer dari sebelah utara Toronto.

Polisi awalnya menerima laporan soal pembobolan rumah di wilayah tersebut, sebelum akhirnya mendapati jenazah di lokasi.

Lima jenazah yang ditemukan itu termasuk tiga anak-anak dan tersangka penembakan. Identitas pelaku penembakan belum diungkap ke publik.

Lebih lanjut, Kepolisian Kanada menjelaskan bahwa seorang pria berusia 41 tahun ditemukan ‘tewas akibat luka tembak’ di rumah pertama.

“Pelaku penembakan telah meninggalkan area itu sebelum polisi tiba,” demikian pernyataan Kepolisian Kanada.

Sekitar 10 menit kemudian, panggilan darurat lainnya membuat polisi menuju ke sebuah rumah lainnya, yang hanya berjarak 3,7 kilometer dari rumah pertama.

Di rumah kedua itu, polisi menemukan tiga jenazah anak-anak, yang berusia 6 tahun, 7 tahun dan 12 tahun, juga jenazah tersangka penembakan yang diduga tewas akibat ‘luka tembak yang dipicunya sendiri’.

Seorang korban lainnya, yang berusia 45 tahun, ditemukan mengalami luka-luka akibat tembakan dan dilarikan ke rumah sakit setempat.

Kepala Kepolisian Sault, Hugh Stevenson, dalam pernyataan terpisah menyebut kedua insiden itu saling berkaitan dan merupakan ‘akibat dari kekerasan yang dilakukan oleh pasangan intim’.

“Ini adalah tragedi yang tak terkatakan,” ucap Wali Kota setempat, Mathew Shoemaker, dalam pernyataan via media sosial X.

Pernyataan serupa disampaikan oleh Menteri Keselamatan Publik Dominic LeBlanc yang menyebut insiden itu sebagai ‘tragedi mengerikan’. “Itu mengingatkan kita bahwa kita semua mempunyai banyak pekerjaan yang harus dilakukan sehubungan dengan kejahatan semacam ini,” sebutnya.

Menurut data pemerintah Kanada, angka kejahatan senjata di negara tersebut tercatat menurun dari tahun 2020 hingga tahun 2021, dan merupakan ‘sebagian kecil dari semua kejahatan dengan kekerasan’. Namun jumlah kasus penembakan meningkat dibandingkan satu dekade lalu. (Kds)