Para Kandidat Capres, Harus Miliki Narasi Merangkul Semua

by
Diskusi Gelora Talks bertajuk 'Ganjar, Prabowo, Anies : Memotret Survei Capres 2024', Rabu (30/8/2023) sore. (Foto: GMC)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Manajer Program Saiful Mujani Research & Consultant (SMRC) Saidiman Ahmad mengatakan, dari hasil survei yang dilakukan SMC dari tiga calon presiden (Capres) menempatkan populatitas Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto terjadi persaingan yang ketat, dan terakhir Anies Baswedan. Tetapi yang menarik di 2023 ini, ada peningkatan suara Prabowo naik signifikan, terutama dalam sebulan terakhir.

“Dan dari simulasi kita antara Prabowo dan Ganjar, tidak ada bedanya dengan margin error sekitar 3 persen, sehingga kita tidak bisa mengatakan siapa yang lebih unggul,” kata Saidiman Achmad saat menjadi narasumber diskusi Gelora Talks bertajuk ‘Ganjar, Prabowo, Anies: Memotret Survei Capres 2024’, pada Rabu (30/8/2023) sore.

Namun menurut penilaiannya, keunggulan Prabowo dibandingkan dengan Ganjar, adalah Prabowo lebih populer dibandingkan dengan Ganjar. Karena, hampir semua masyarakat Indonesia mengetahui Prabowo, sementara Ganjar bisa dianggap sebagai pendatang baru.

“Jadi, para kandidat capres harus memiliki gagasan atau narasi, terutama yang bersifat merangkul semua agar terus dikemukakan oleh para kandidat capres. Ini sangat penting dilakukan, karena ini bagian dari kualitas personal yang bisa dianggap penting tentang platform apa yang akan dilakukan ke depan,” kata Saidiman lagi.

Manager Program SMC ini menilai, gagasan atau narasi itu akan membentuk persepsi publik terhadap para capres, terutama menyangkut integritasnya.

“Saya kira debat capres seperti di Makassar yang dilakukan APEKSI harus terus dilakukan, karena hal itu jadi salah satu alasan pilihan dalam menentukan pilihan-pilihan bakal calon presidennya seperti apa,” ujarnya.

Kesempatan sama, Ketua Bappilu DPN Partai (Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Rico Marbun mengingatkan, bahwa situasi geopolitik global saat ini jangan dianggap remeh oleh para kandidat, pasca perang Rusia-Ukraina. Sebab, ada ancaman perang antara Taiwan-China yang juga akan melibatkan Amerika Serikat.

“Kondisi ini dikhawatirkan mempengaruhi ekonomi Indonesia dan ketersediaan bahan pokok, termasuk lapangan pekerjaan untuk masyarakat,” sebutnya.

Selain itu, masih dikatakan Rico, isu pembelahan di masyarakat juga harus menjadi perhatian capres, sehingga diperlukan politik jalan tengah dan diperlukan tokoh yang bisa menyatukan semua.

“Dari dua kegelisaan ini, siapa yang tokoh yang bisa menjadi jalan tengah menangani dua problem tersebut. Sehingga Indonesia tidak hanya kuat dalam melindungi dirinya sendiri, tapi juga menjadi tokoh problem solveing dari situasi pembelahan itu, yaitu ada di Pak Prabowo,” ujarnya.

Rico dapat memahami jika lembaga survei menempatkan Prabowo dalam peringkat popularitas dan elektabilitas berbeda-beda, satu dengan yang lainnya. Tetapi faktanya, Prabowo akan mendapatkan limpahan besar dalam perolehan suara.

“Apalagi jika Pemilu dilakukan dua putaran, dari data yang kami miliki pak Prabowo yang paling besar mendapatkan limpahan suara, maka pak probowo yang akan menjadi posisi nomor 1,” pungkasnya. (Asim)