Christian Widodo Konsisten dengan Pelayanan Kesehatan Gratis

by
CEO Klinik Kupang Graha Medika, dr. Christian Widodo yang juga anggota DPRD Provinsi NTT. (Foto: iir)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Jiwa sosialnya tidak pernah luntur, baik sebelum maupun setelah terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi NTT periode 2019-2024, konsisten menggelar pelayanan kesehatan gratis tiga kali dalam seminggu.

“Ini bentuk janji saya, bila nanti terpilih menjadi Dewan,” tegas dr. Christian Widodo di sela-sela kegiatan di Taman Nostalgia Kupang, Jumat (11/8/2023).

Diakui Christian Widodo, dirinya akan hadir jika tidak ada agenda penting di dewan, untuk memantau maupun terjun langsung memeriksa kesehatan warga yang ikut pengobatan kesehatan gratis tersebut.

“Disela-sela saya sebagai anggota DPRD, jika tidak ada rapat atau praktek, saya sebisa mungkin untuk terlibat dalam baksos kesehatan gratis,” ujar Christian Widodo dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini.

Menurut dia, layanan yang diberikan pada setiap kesempatan diantaranya pemeriksaan gula, tensi darah, mengukur lingkar perut, konsultasi dokter dan pembagian obat gratis.

“Semoga masyarakat Kota Kupang selalu menjaga kesehatan, apalagi baru-baru ini dilanda.Covid-19 selama dua tahun, setelah itu ada penyakit-penyakit menular lain seperti Pilek, Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) dan diare. Jadi jaga kebersihan itu penting sekali bagi masyarakat,” jelasnya.

Christian Widodo menegaskan, selain masyarakat terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungannya, Pemerintah juga harus bisa mencukupi dengan fasilitas yang baik, serta anggaran yang cukup.

“Contoh saja, stunting itu penanganan harus dari hulu sampai ke hilir, tidak bisa anak telah lahir baru lahir dengan kondisi kurang gizi dan pendek, lalu kita kejar untuk memperbaiki, bukan disitu penanganannya,” kata anggota Fraksi Demokrat Solidaritas Pembangunan ini.

Dijelaskan Christian Widodo, harus treatment dari sebelum anak itu lahir, itulah pentingnya edukasi Pra Premarital, jadi sebelum menikah itu calon ibu dan ayah harus sudah diedukasi, bahwa apa-apa saja makanan dan susu yang harus dikonsumsi ibu hamil.

“Persoalannya, edukasi tidak jalan, edukasi harus jalan dari sekolah-sekolah atau gereja-gereja, untuk mengingatkan bahwa tidak boleh menikah dini, calon suami harus sudah mapan dulu baru boleh menikah, supaya anak terpenuhi nutrisinya,” tambah dia.

Tapi yang terjadi, aku CEO Klinik Kupang Graha Medika ini, bahwa anak-anak di NTT kadang-kadang masih SMA atau kuliah sudah hamil, pasangan atau suaminya belum bisa cari nafkah dengan baik. Akhirnya si ibu ditinggal sendiri.

“Kalau ditinggal sendiri, istrinya tentu tidak bisa memenuhi kebutuhan nutrisinya, baik untuk dirinya maupun janin yang dikandung ibu tersebut,” papar Christian Widodo. (iir)