Berbagi Tips Mengoptimalkan Soamed Saat Talkshow Bersama Komunitas Baca Pamekasan

by
Talkshow ‘Manfaatkan Sosial Media Dengan Optimal’ bersama Komunitas Baca Pamekasan yang digelar KMI dan Kominfo RI. (Foto: Humas KMI)

BERITABUANA.CO, PAMEKASAN – Banyak orang bertanya. Mau ngapain di sosial media (Sosmed)? Pertanyaan itu wajar karena menyangka sosial media hanya media hiburan dan pertemanan (jejaring sosial). Padahal, sosial media di berbagai platform itu bisa digunakan secara optimal sesuai kepenting individu.

Begitu kesimpulan materi Talkshow ‘Manfaatkan Sosial Media Dengan Optimal’ bersama Komunitas Baca Pamekasan yang digelar Kaukus Muda Indonesia (KMI) dan Kominfo RI, bertempat di Auditorium Center Pamekasan, JL Raya Panglegur, Pamekasan, pada Rabu siang, 2 Agustus 2023.

Hadir sebagai pemateri pada acara itu, Wildona Zumam, S.S., M.Pd (influencer), IMAM Wahyudi, S.Sos,.M.Si (Mewakili Kadiskominfo Pamekasan) dan Miftahul Arifin (praktisi literasi digital).

Sebagai influencer, Wildona Zumam mengajak kepada peserta talk show agar memahami fungsi dan manfaat sosial media. “Mengerti apa itu sosial media sangat penting. Agar kita bisa menggunakan sosial media secara optimal,” tutur Wildona mengawali pemaparannya.

Disebut Wildona, setiap platform sosial media memiliki keunggulan. Satu platform dengan platform sosial media lainnya memiliki fungsi kegunaan yang berbeda.

“Perbedaan itu perlu ada keunggulan. Saat mengerti keunggulan kita bisa mengoptimalkan sesuai kebutuhan yang diinginkan,” kata Wildona sebelum dimulai sesi tanya jawab dengan peserta.

Sebelum menutup acara. Wildona memberi beberapa tips kepada peserta jika ingin melakukan optimasi sosial media. Salah satu tips itu adalah menguatkan posisi brand dan aktiv bermedia sosial. Sehingga terkoneksi dengan jejaring sosial lainnya.

Hal senada juga disampaikan Imam Wahyudi. Dalam pemaparannya dia
menyebut, keberadaan sosial media sebagai bentuk kehidupan baru dari kehidupan nyata.

“Di kehidupan sosial media itu tak jauh beda dengan kehidupan di alam nyata yang kita alami. Seperti, bertutur kata. Menyampaikan pesan kepada orang lain. Menyampaikan pendapat dan transaksi kebutuhan,” terangnya.

Wahyudi juga menyinggung hasil survei pengguna sosial media yang didominasi kelompok remaja.Sebab menurut dia, sosial media menjadi wadah untuk mengekspresikan pendapat secara lebih bebas.

Karena itu, Wahyudi mengajak kepada peserta talk show agar hati-hati dalam memanfaatkan sosial media biar tak terjerat hukum dan risiko negatif lainnya.

“Optimalkan sosial media secara efektif dan efisien untuk keberlangsungan hidupnya,” tutup Wahyudi

Sedangkan Miftahul Arifin membagi hasil pengalaman dalam menggunakan sosial media. Sebagai praktisi literasi digital, ia menjelaskan bahwa mengoptimalisasi sosial media  menjadikan sosial media sebagai penghubung untuk mengembangkan potensi, baik berupa pendidikan, ekonomi, budaya hingga bisnis yang anda kelola secara online.

Dikatakan, ada beberapa platform sosal media yang bias dimaksimalkan untuk hal itu, seperti Instagram, Facebook, Tik-Tok, Youtube, atau Twitter dan sebagainya untuk menjangkau dunia lebih luas.

Akan tetapi, lanjutnya, di balik kemudahan sosial media itu ada tantangan yang perlu diperhatikan bagi pengguna, yaitu Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik atau UU ITE.

“Yang melanggar UU ITE di sosial media tergolong banyak,” sebut Miftahul yang bercerita pada tahun 2022 ada sebanyak 97 kasus pelanggaran UU ITE dengan memibatkan 107 orang terlapor.

“Jumlah ini meningkat hampir tiga kali lipat dibandingkan tahun 2021 sebanyak 30 kasus dengan 38 orang korban kriminalisasi,” sambungnya lagi.

Di akhir acara, Miftahul berpesan agar pengguna sosial media bisa mengoptimalkan kehadiran platform sosial media secara baik dan digunakan secara benar. (Jimmy)