Wagub Nae Soi Ajak Manfaatkan Tanaman Jadi Bahan Baku Obat

by
Pemotongan pita secara bersama, menandai pengresmian laboratorium Kimi Farma. (Foto: iir)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi mengajak untuk memanfaatkan tanaman khas NTT, menjadi bahan baku obat-obatan.

Ajakan tersebut disampaikan saat meresmikan Laboratorium dan Klinik Pratama Kimia Farma, Jumat (14/7/2023).

“Saya minta kimia farma untuk sebanyak mungkin gunakan bahan baku yang ada di Indonesia umumnya, dan khususnya di NTT untuk jadi Oeba,” pinta Josef Nae Soi.

Dia mencontohkan, salah satu tanaman khas NTT, yang punya khasiat besar bagi kesehatan adalah Kelor atau Marungga, dengan kualitas terbaik di dunia.

“Tolong manfaatkan tanaman ini untuk buat obat dan saya hakul yakin akan laris. Tolong sampaikan ini ke Menteri BUMN,” tegas Josef Nae Soi.

Menurut Josef Nae Soi, Laboratorium dan Klinik harus disertai dengan transformasi sumber daya manusia yang menjadi ujung tombak dalam memberikan pelayanan.

“Gedung yang megah dan peralatan yang canggih tidak akan berguna tanpa sumber daya manusia yang berkualitas. Harus ada transformasi sumber daya manusia untuk peningkatan pelayanan yang lebih baik,” kata Josef Nae Soi.

Lebih lanjut Josef Nae Soi mengungkapkan, kehadiran Laboratorium dan Klinik Kimia Farma tentu sangat bermanfaat bagi masyarakat NTT, pelayanan yang baik dan ramah harus diutamakan.

“Layanilah masyarakat yang datang periksa kesehatan dan berobat dengan kasih. Ini bukan sekadar gedung, bukan sekadar tentang obat tapi ini merupakan sesuatu yang komprehensif yang punya nilai tambah yang luar biasa untuk hidup dan kehidupan manusia,” ungkap Josef Nae Soi.

Sementara Direktur Utama PT Kimia Farma, David Utama mengungkapkan Kimia Farma bukan hanya perusahaan farmasi, tapi merupakan perusahaan terintegrasi dalam bidang kesehatan, mulai dari hulu sampai hilir.

“Kimia Farma menjadi garda terdepan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Kita punya 1.244 apotek di seluruh tanah air, 400 lebih klinik dan sebanyak hampir 360 laboratorium. Kita akan terus bertransformasi untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik,”jelas David Utama. (iir)