Kumpulkan Ketum Parpol di Istana untuk Dukung Capres Tertentu, Sama Artinya Jokowi Ajak ‘Perang’ Rakyat

by
Benny Kaharman FD. (Foto : Jimmy)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Presiden Jokowi dinilai telah mengumandangkan perang terhadap rakyat sendiri karena mengumpulkan para Ketua Umum parpol koalisi di Istana Negara beberapa hari lalu.

Menurut Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman, sikap Presiden Jokowi itu sangat bisa diartiian sebagai ketidaknetralan dalam Pilpres 2024.

“Jika benar presiden tidak netral dalam pilpres dan pileg apalagi menjadikan Istana Presiden markas tim sukses capres tertentu, maka Presiden Jokowi sebenarnya lagi mengumandangkan perang, perang semesta melawan rakyatnya sendiri,” kata Benny lewat akun Twitter-nya @BennyHarmanID, Senin (8/5/2023).

“Hati-hati Pak Jokowi, di dada bapak melekat lambang negara, lambang Presiden RI bukan lambang Presiden dari kelompok atau Presiden dari golongan tertentu,” tegasnya.

Sementara, Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra melalui akun Twitter Demokrat juga menyoroti pertemuan Jokowi dengan enam ketua umum parpol di Istana Merdeka pada Selasa (2/5/2023) malam. Ia mengatakan Istana seharusnya digunakan untuk kepentingan rakyat.

“Istana Presiden seharusnya digunakan untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia. Bukan untuk kepentingan pribadi, ataupun kelompok golongan tertentu,” ujar Herzaky.

Adapun dalam pertemuan dengan Jokowi di Istana Merdeka pada Selasa malam itu hadir Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Kemudian, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, dan Plt Ketua Umum PPP M Mardiono. Namun, Ketua Umum NasDem Surya Paloh tak diundang dalam pertemuan itu.

Belakangan, Jokowi menjelaskan alasan NasDem tak diundang karena telah memiliki koalisi sendiri bersama PKS dan Demokrat. Ketiga parpol yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan itu mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden di 2024. (Kds)