BERITABUANA.CO, JAKARTA – Brigadir Jenderal Polisi Suyudi Aryo Seto yang puluhan tahun sukses berkiprah di ibukota Jakarta hari (Jumat 14/4) ini resmi menjadi orang nomor dua di wilayah hukum Kepolisian Metropolitan Jakarta dan sekitarnya.
Suyudi dilantik oleh Kapolda Metro Jaya lrjen Pol Karyoto sekaligus melakukan sertijab bersama pejabat lama Irjen Pol Hendro Pandowo di ruang Promoter Polda Metro Jaya. Hendro sendiri dipromosi menjadi Sahli Sosbud Mabes Polri.
Perjalanan karier Suyudi, lulusan Akpol 1994 hingga menduduki jabatan Wakapolda Metro Jaya memang penuh dengan dinamika tugas yang beragam. Tapi umumnya Suyudi yang menguasai bidang reserse berhasil mengungkap kasus-kasus kejahatan konvensional bahkan kerah putih ( white collar).
Sebab itu, jika ditelusuri ke belakang, Suyudi tiga kali memimpin Satuan Reserse di Polres Jakarta Selatan, Polres Kota Tangerang dan Polres Jakarta Barat. Di Jakarta Barat Suyudi memimpin langsung anggota menumpas street crime yang selalu marak di Jakarta Barat.
Selain itu, Suyudi juga pernah memimpin Polsek Tanah Abang yang dikenal penuh masalah demo politik di Senayan dan beragam kejahatan, seperti narkoba, pemerasan dan penodongan terutama di sekitar Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Berhasil di Tanah Abang, ayah tujuh anak ini kemudian dimutasi ke Polsek Penjaringan, Jakarta Utara yang tak kalah complicated dengan wilayah Tanah Abang. Jadi makin lengkap juga jabatannya di Jakarta ketika Suyudi memimpin Polres Jakarta Pusat yang menjadi barometer keamanan ibukota Jakarta.
Prestasi berikutnya di Jakarta saat menjabat Direktur Reserse Kriminal Polda MetrovJaya. Di sini beliau berkali-kali mendapat penghargaan dari Menteri Agraria/BPN karena mengungkap kejahatan mafia tanah dan penipuan penjualan rumah yang merugikan ribuan nasabah.
Penunjukan Brigjen Suyudi, menjadi Wakapolda Metro Jaya oleh Kapolri Listyo Sigit Prabowo, sudah sangat tepat. Suyudi pasti dapat mendampingi Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto, yang juga berpengalaman di bidang reserse terutama kejahatan korporasi dan korupsi. (nico karundeng)
