Ronny Sompie Dukung Pemprov Sulut Fasilitasi Putra Putri Masuk Sekolah Kedinasan

by
Ketua Umum DPP Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) DR. Ronny F. Sompie SH, MH

BERITABUANA.CO, MANADO – Ketua Dewan Pembina DPP Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) di Jakarta, DR. Ronny F Sompie SH, MH, mengapresiasi dan sangat mendukung kebijakan Gubernur Sulut Olly Dondokambey yang akan menfasilitasi putra-putri di Sulut untuk mengikuti seleksi perguruan tinggi negeri terutama sekolah kedinasan.

Gubernur Olly Dondokambey, telah menunjuk pihak Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulut untuk melakukan sosialisasi dan memberikan pendampingan tentang prosedur seleksi masuk sekolah kedinasan yang memberikan bea siswa bagi peserta didiknya.

“Kalau seandainya arahan bapak gubernur dijabarkan dengan baik oleh para bupati dan walikota, melalui kepala dinas pendidikan, maka anak-anak SMA yang baru lulus dan ingin mengikuti sekolah kedinasan dapat maksimal mengikuti seleksi, ” ujar mantan Dirjen imigrasi Kemenkumham.

Menurut pensiunan jenderal bintang dua Polri ini, proses seleksi masuk sekolah kedinasan ini sebaiknya diprioritaskan bagi siswa dari kalangan keluarga ekonomi menengah ke bawah, tapi dengan syarat harus punya prestasi.

Kebijakan Pemprov Sulut ini harus didukung, apalagi jika dimaksudkan menjadikan generasi muda Sulut mendapatkan peluang meraih masa depan dengan mencari sekolah yang langsung bisa bekerja dan mandiri.

Adapun sekolah kedinasan yang dimaksud di antaranya Akmil, Akpol, STPDN, Sekolah Tinggi Statistik, Sekolah Tinggi Sandi Negara, Poltek Imigrasi, Poltek Imigrasi, Poltek Kemasyarakatan, Sekolah Tinggi lntelijen Negara dll.

Menurut Ronny, selain mempersiapkan diri secara mental dan psikologis, para siswa yang akan mengikuti seleksi harus siap secara phisik. Karena kalau mengikuti sekolah kedinasan, ada seleksi kesamaptaan, seperti lari (12 menit), pull up, push up, sit up, suttle run dan berenang.

“Jadi latihan phisik yang intens sangat penting untuk bisa lolos seleksi di tingkat nasional. Apalagi pendaftaran terakhir 30 April, ” jelas mantan Kapolda Bali ini. (nico)