BERITABUANA.CO, JAKARTA – Bersinergi dengan Ketua PCNU Jakarta Pusat Gus Syaifuddin, BPJAMSOSTEK Kantor Cabang Salemba kembali menggelar sosialisasi manfaat dan penyerahan secara simbolis kartu kepesertaan BPJAMSOSTEK kepada para ustadzah di lingkungan Muslimat Nahdlatul Ulama. Kegiatan ini dilaksananakan bersamaan dengan silahturahmi serta buka puasa bersama yang dilakukan di Pulomas, Sabtu (08/04/23).
Dalam kegiatan ini hadir Wakil Ketua 1 PP Muslimat NU Profesor Doktor Sri Mulyati untuk mengisi mauidhoh hasanah dan dihadiri oleh Sekjen PP Muslimat Ulfa Mashfufah yang mana kegiatan ini diselenggarakan di kediaman Gus Saifuddin sebagai ketua PCNU Jakarta Pusat sekaligus suami dari Neng Ita Rahmawati yang juga, selaku Wakil ketua PW Muslimat NU DKI Jakarta.
Kepala BPJAMSOSTEK Kantor Cabang Jakarta Salemba saat ditemui pada kegiatan tersebut mengatakan bahwa pihaknya kolaborasi kembali dengan Gus Syaifuddin sebagai tokoh NU Jakarta Pusat melaksanakan silaturahim, buka bersama sekaligus sosialisasi edukasi manfaat program jamsostek kepada Muslimat Nahdlatul Ulama Provinsi DKI Jakarta.
“Kemarin (07/04/23) kita melakukan kegiatan bersama PERGUNU, Alhamdulillah pada saat ini respon ibu-ibu muslimat NU begitu luar biasa dan mereka sangat berharap mereka dapat perlindungan jamsostek,” ujar Didin.
Perlindungan pekerja di sektor non formal juga tak kalah banyaknya dengan pekerja di sektor formal. Sejauh ini yang mendapatkan perlindungan maksimal dari BPJAMSOSTEK baru para pekerja di sektor formal. Oleh karenanya melalui kolaborasi antara BPJAMSOSTEK Kantor Cabang Jakarta Salemba dengan PCNU Jakarta Pusat mendorong para guru ngaji, marbot masjid dan pengurus lembaga dibawah PCNU Jakarta Pusat untuk dapat menjadi peserta BPJAMSOSTEK.
Didin mengatakan program non formal atau biasa disebut Bukan Penerima Upah (BPU) tersebut ditujukan untuk para pekerja informal dan mandiri seperti guru ngaji, marbot masjid, pekerja bangunan, sopir angkot, buruh angkut pasar, tukang ojek, tukang becak, pedagang sayur, penjual gerobak, dan lain sebagainya.
Para peserta program BPU akan mendapatkan manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Sedangkan untuk program jangka panjang yaitu, Jaminan Hari Tua (JHT) juga dapat dimanfaatkan bagi masyarakat non formal.
“Ketika dijelaskan tadi mereka baru tahu, ternyata ada program pemerintah namanya jamsostek, sehingga kami hadir untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada para pekerja sesuai dengan amanat undang-undang,” lanjut Didin.
Dijelaskan juga banyak manfaat yang didapat dengan menjadi peserta BPJAMSOSTEK antara lain perawatan tanpa batas biaya hingga sembuh. Selain itu termasuk santunan meninggal dunia karena disebabkan oleh kecelakaan kerja sebesar 48 kali upah yang dilaporkan atau sebesar Rp 42 juta untuk meninggal dunia biasa.
Peserta, tutur Didin, juga berhak mendapatkan manfaat beasiswa bagi 2 orang anak dari jenjang pendidikan dasar hingga perguruan tinggi maksimal sebesar Rp 174 juta.
Ketua PCNU Jakarta Pusat Gus Syaifuddin mengatakan pihaknya terpanggil untuk berperan membantu menyampaikan manfaat BPJS Ketenagakerjaan guna terus meningkatkan perlindungan dari sektor non formal, karena mereka juga berhak atas jaminan sosial tersebut dan juga memiliki risiko pekerjaan yang tinggi.
“Kami akan membantu kurang lebih 1000 orang pekerja rentan dikalangan kaum nahdiyyin khususnya serta masyarakat rentan pada umumnya sebagai stimulan awal dan selanjutnya kami upayakan mencari solusi agar iuran tetap sustain,” ungkap Syaifuddin.
Ditambahkan oleh Sekretaris Umum PP Muslimat NU Hj Ulfah Mashfufah kehadiran BPJS ketenagakerjaan berdampak positif untuk Muslimat NU khususnya para ustadzah terlindungi dalam kerja dibidang non formal.
“Jadi memang program jamsostek ini harus menjadi prioritas kepada seluruh muslimat NU agar disaat mengalami kecelakaan dan bencana lainnya tidak menjadi kerugiaan dimasa depan,” tutup Ulfah. (Ful)







