Luas Panen Padi di NTT Alami Peningkatan 4,68 Persen

by
Kepala BPS Provinsi NTT, Matamira Kale saat jumpa pers. (Foto: iir)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Luas panen padi pada Tahun 2022 mencapai sekitar 183,09 Ribu Hektare, alami peningkatan sebanyak 8,19 Ribu Hektare atau 4,68 Persen, dibandingkan luas panen padi di 2021 yang sebesar 174,90 Ribu Hektare.

Demikian Kepala BPS Provinsi NTT, Matamira Kale saat jumpa peran, di aula Kantor BPS Provinsi NTT, Rabu (1/3/2023).

“Sedangkan produksi padi Gabah Kering Giling (GKG) pada 2022 sebesar 756,05 Ribu Ton, juga meningkat sebanyak 24,17 Ribu Ton atau 3,30 Persen dibandingkan produksi padi di 2021 yang sebesar 731,88 Ribu Ton GKG,” jelas Matamira Kale.

Dijelaskan Matamira Kale, luas panen padi mencapai sekitar 183,09 Ribu Hektare, dengan produksi sebesar 756,05 Ribu ton GKG, dan jika dikonversikan menjadi beras, maka produksi beras pada 2022 mencapai 442,84 Ribu Ton.

“Sedangkan produksi beras pada 2022 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 442,84 Ribu Ton, mengalami kenaikan sebanyak 14,16 Ribu Ton atau 3,30 Persen, dibandingkan produksi beras di 2021 yang sebesar 428,68 Ribu Ton,” papar Matamira Kale.

Menurut Matamira Kale, peningkatan produksi padi yang cukup besar pada 2022, terjadi di beberapa wilayah potensi penghasil padi seperti Manggarai Barat, Manggarai Timur, Sumba Barat Daya, dan Kupang.

“Di sisi lain, beberapa kabupaten/kota mengalami penurunan produksi padi yang cukup besar, misalnya Manggarai, Timor Tengah Utara, dan Ngada. Tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi GKG tertinggi pada 2022 adalah Manggarai Barat, Manggarai, dan Manggarai Timur. Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan produksi padi terendah yaitu Alor, Kota Kupang, dan Lembata,” urainya. (iir)