Mendagri Minta Pemda Jaga Stabilitas Ketersediaan Barang

by
Mendagri Tito Karnavian. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian mengimbau pemerintah daerah (Pemda) agar selalu menjaga stabilitas ketersediaan barang, sehingga harga tetap terjangkau. Selain itu, Tito juga meminta Pemda untuk rutin mengendalikan inflasi.

“Pemda harus melakukan mampu menjaga stabilitas, mengingat kondisi inflasi di Indonesia cenderung dinamis dan dapat berdampak luas kepada masyarakat,” imbuh Mendagri Tito Karnavian dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah di Kantor Kemendagri, Senin kemarin (20/2/2023).

Target dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), kata Tito, sebetulnya (angka inflasi) adalah 4 persen. Namun hingga saat ini, baru mencapai 5,28 perse .

“Kita harus menurunkan insyaallah dengan kebersamaan bisa mencapai 4 persen inflasi kita. Itu akan sangat baik sekali,” ujarnya.

Di lain sisi, Mendagri Tito juga meminta Pemda dan semua pihak agar mewaspadai kenaikan harga komoditas. Apalagi beberapa pekan mendatang masyarakat akan menyambut datangnya bulan Ramadan dan lebaran.

“Kondisi itu diperkirakan akan berdampak pada dinamika inflasi di daerah,” sebut dia lagi.

Tito mengatakan, setidaknya ada empat komoditas yang perlu menjadi perhatian bersama.

Empat komoditas itu yakni beras, minyak goreng, cabai merah dan bawang merah.

Menurut mantan Kapolri itu, kenaikan harga komoditas itu dapat ditangani dengan sejumlah solusi. Beberapa solusi diantaranya gerakan tanam, kerja sama antardaerah, sampai juga selain inisiatif daerah.

“Pemerintah pusat juga melakukan intervensi untuk membantu daerah-daerah yang terjadi kenaikan harga,” ungkapnya.

Di lain sisi, Tito mengatakan, secara khusus komoditas beras dan minyak goreng perlu diwaspadai secara menyeluruh. Sebab, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), kedua komoditas itu mengalami kenaikan di beberapa daerah.

Terkhusus minyak goreng, Tito menjelaskan, berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag), harga minyak goreng curah dan premium relatif stabil. Namun harga minyak goreng bermerek Minyakita masih berada di atas harga eceran tertinggi.

“Kemudian dari DMO (Domestic Market Obligation) dari hasil CPO (Crude Palm Oil) itu ditarget produksinya 450 ribu ton sampai dengan April dan sudah terealisasi 182 ribu ton. Dengan realisasi 182 ribu ton, berdasarkan asumsi Kementerian Perdagangan, sepanjang distribusinya lancar maka harga akan turun,” katanya.

Untuk itu, lanjut Mendagri, jajaran Pemda diminta untuk membantu proses distribusi tersebut. Apalagi pemerintah juga telah membentuk Satgas yang berfungsi dalam membantu kelancaran distribusi Minyakita ke konsumen. (Asim)